Gara-gara Amber Heard, Karier Johnny Depp Hancur Hingga Gagal Terima Rp 324 Miliar
TABLOIDBINTANG.COM - Johnny Depp dan mantan istri, Amber Heard kembali jalani sidang kasus pencemaran nama baik di pengadilan Virginia, Amerika Serikat. Dalam keterangan seorang saksi, terungkap fakta baru soal Johnny Depp kehilangan pekerjaan dengan honor Rp324 miliar.
Jack Whigham, saksi yang dibawa oleh pihak Johnny Depp membeberkan. Menurut Jack, kerugian yang dialami Depp karena pernyataan Amber Heard yang diekspos oleh Washingyon Post pada 2018 lalu. Dalam artikel berjudul "I spoke up against sexual violence - and faced our culture's wrath. That has to change", Amber memberikan statmen yang menyudutkan Depp hingga karier sang aktor berantakan.
"Setelah opini itu, studio (Disney) tidak mungkin memberinya film," ujar Jack Whighan, dikutip dari Variety, Selasa (3/5).
Tulisan dengan bara sumber Amber Heard itu membuat Depp kehilangan proyek senilai USD22,5 juta atau sekitar Rp324 miliar dari film ke-enam Pirates of the Caribbean.
Diungkap Jack Whigham sebagai seniman, Johnny Depp bekerja sangat luar biasa pada tahun 2017, dengan pendapatan yang fantastis dari beberapa film, di antaranya dari film City of Lies (USD8 juta), Murder on the Orient Express (USD10 juta), Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (USD13,5 juta).
Namun sejak tulisan Heard dipublikasi, proyek film Depp mandek. Pada musim gugur 2018, Johnny Depp hanya meendapatkan USD1 juta dari film independen Waiting for the Barbarians, dan USD3 juta dari film independen lain, Minamata.
Bahkan untuk proyek Minamata, Depp harus rela menyerahkan kompensasinya demi menyelamatkan proyek film itu akibat terkena dampak finansial. Setelah Minamata, Depp tak muncul lagi di film lain.
Sementara, dari pihak Amber Heard yang diwakili pengacara Elaine Bredehoft, memberi kesaksian lain. Dari hasil pemeriksaan, ia menyebut tidak ada kontrak senilai USD22,5 juta untuk film Pirates of the Caribbean.
Mengenai hal itu, Jack Whigham merespons bahwa kesepakatan soal kontrak Johnny Depp untuk film itu berbentuk verbal dan belum ada kontrak yang ditandatangani.
"Ada pemahaman tentang kesepakatan yang akan terjadi," jelas Jack Whigham.