Lolos ke Senayan, Rano Karno Tak Akan Tinggalkan Dunia Entertainment
TABLOIDBINTANG.COM - Rano Karno menjadi salah satu artis yang lolos ke Senayan pada Pemilihan Legislatif kemarin. Kendati demikian, ia mengaku tak akan meninggalkan dunia entertainment, dan tetap menjalani aktivitasnya sebagai aktor.
Menurut Rano, menjadi anggota dewan tidak seperti saat dirinya menjabat Gubernur Banten. Sebagai anggota legislatif, ia masih bisa menjalani aktivitas syuting di saat-saat libur.
"Karena namanya dewan tidak seoperasional zaman gubernur. Zaman gubenur saya hampir 10 tahun meninggalkan dunia film, total saya tinggalkan. Tapi dewan ini dulu pengalaman saya, pernah menjadi MPR waktu tahun 1980-an," kata Rano Karno di kediamannya, Kawasan Karang Tengah, Jakarta Selatan.
"Artinya Sabtu Minggu libur masih punya waktu. Kalau ini kan konsep si Doel ini akan ke si Doel kecil. Walau pun si Doel ini diperpanjang, jadi Doel tiga akan selesai. Doel akan ada pilihan siapa, tapi Doel empat akan ke Doel kecil," sambung Rano.
Sebenarnya politik bukan hal baru bagi Rano Karno. Dalam segi pendidikan, Rano bergelar Sarjana Ilmu Politik di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN). Lewat jalur politik justru ia ingin mengangkat industri perfilman di Indonesia.
"Karena saya sudah nyemplung di situ (politik) dan film ini kalau tidak diperjuangkan dalam sudut politik, sulit. Mungkin bahasanya Warkop box office, tapi dibanding dengan film Amerika kayak Avengers, Warkop enggak ada apa-apanya," ujarnya.
"Bahasanya maaf nih, bukan ngiri, tapi ya realita. Mereka begitu tayang dapet misalnya 1,500 layar, Si Doel cuman 350 layar. Wah ini kalau bukan kebijakan politik bisa kalah terus film-film Indonesia, misalnya seperti itu," urai Rano.
Oleh karena itu Rano berharap diberi kepercayaan masuk di komisi X DPR RI. Dia merasa memiliki passion di bidang pendidikan, budaya, pariwisata dan olahraga, yang ditangani komisi tersebut.
"Saya berharap masuk komisi 10, bicara tentang kebudayaan pendidikan, budaya, wisata, olahraga. Ruh saya ada di situ," pungkas Rano Karno.
(tov/bin)