Penjelasan Ketua PBNU Terkait Sebutan Gus Lora untuk Hotman Paris Hutapea
TABLOIDBINTANG.COM - Hotman Paris Hutapea saat di depan Ustadz Gus Sholah, pemimpin Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang 'mengganti' namanya. Kala itu Hotman sempat membuat video bersama sejumlah pemuka di pesantren tersebut.
Tak hanya panggilan Gus, Hotman juga mendapat sebutan Lora dari Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, bertepatan dengan acara bertajuk 'Silaturahmi Nasional Bu Nyai Nusantara' pada 14 Juli lalu di Surabaya.
Tetkait hal itu, Ketua PBNU, Abdul Manan Ghani, pun angkat bicara. Menurut Abdul Manan, Kyai NU itu senang bercanda. Sehingga setiap ada selebriti yang datang bersilaturahmi, ia akan dipanggil dengan sebutan Gus.
"Bukan Gus anak kyai, bisa aja Gus maksudnya Cah Bagus. Kan itu panggilan baik kan, siapa saja bisa," ujar Abdul Manan Ghani di kantornya, Kawasan Salemba, Jakarta Selatan, Selasa (10/9).
Sementara untuk sebutan Lora, lanjut Abdul Manan, maknanya tak berbeda dengan Gus. Hanya saja Lora itu merupakan bahasa Madura. Sementara Gus berasal dari bahasa Jawa Timur.
"Lora itu sebenarnya sama saja seperti Gus tapi dalam bahasa Madura. Kalau Gus itu kan Jawa Timur. Sama seperti Kang di Cirebon, gitu. Gus itu kan tradisi saja sebenarnya," jelasnya.
Abdul Manan mengatakan, sebutan Gus Lora pada Hotman Paris Hutapea hanya panggilan biasa. Kendati Gus identik dengan sebutan kepada anak laki-laki seorag Kyai, namun untuk yang satu ini berbeda konteksnya.
"Itu panggilan saja, biasa. Bukan gelar yang gimana gimana. Panggilan bagus aja, gitu. Kan balik lagi ini konteksnya kan guyon. Ada selebriti datang dipanggil Gus gitu, jangan ditanggapi seriuslah," pungkas Abdul Manan Ghani.
(tov / ray)