5 Hal yang Mesti Diperhatikan Ibu Saat Mengajak Si Kecil Sarapan
TABLOIDBINTANG.COM - Sarapan kegiatan yang hampir tiap hari dilakukan keluarga di seluruh dunia. Namun tahukah Anda, sarapan bukan sekadar menyiapkan makanan dan minuman di atas meja. Sarapan rupanya memiliki dampak psikologis bagi anak. Apa manfaat yang didapat si kecil? Dan apa saja yang harus diperhatikan ibu saat menyiapkan menu sarapan untuk suami dan anak?
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi mengatakan sarapan membuat si kecil lebih siap menjalani hari dan mengajarinya untuk lebih disiplin. Mengingat, untuk sarapan anak mesti mengatur waktu. Misalnya, mengatur waktu tidur, jam berapa mesti bangun, dan menyiapkan diri. Agar tradiri sarapan dapat terlaksana secara rutin dan menyenangkan, Vera mengingatkan lima hal. Pertama, membuat komitmen dulu dengan suami dan anak untuk sarapan bersama. Kedua, siapkan bahan dan bumbu malam sebelumnya. Esok pagi tinggal diolah. Dengan begitu, pada pagi hari Anda tidak kehebohan menyiapkan ini itu, serta dikejar-kejar waktu. Ketiga, pilihlah menu sarapan yang sehat, praktis, dan realistis.
“Yang ketiga ini sangat penting. Pernahkah Anda melihat foto-foto menu sarapan yang diunggah oleh ibu-ibu hits di media sosial? Bikin stres, enggak? Menu sarapan dibikin dengan konsep bento, wortelnya diukir-ukir, bentuknya dibuat menyerupai orang sedang tersenyum. Aduh, silakan dipikirkan baik-baik apakah Anda punya waktu pada malam hari untuk mengukir wortel? Kalau tidak, enggak usah memaksakan diri untuk melakukannya,” ujar Vera di Jakarta, pekan ini.
Tak ada salahnya berkreasi dengan sarapan. Asal ibu punya waktu dan tidak melakukannya dengan terpaksa. Patut diingat, wortel diukir dengan yang tidak diukir kandungan nilai gizinya sama. Kalau tak sempat mengukir, cukup ditata dengan rapi supaya lebih enak dilihat.
“Keempat, orang tua mesti memberi contoh. Kalau ingin anaknya bangun pagi, Anda harus memberi contoh dengan tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Itu konsekuensi ayah dan ibu,” terang Vera. Hal kelima yang mesti diperhatikan ibu, kasih sayang dalam sepiring sarapan. Mungkin ini terdengar lebay.
“Tapi, pernahkah Anda menyiapkan sarapan lalu duduk bersama menghadap meja makan bersama anak? Atau apakah ketika anak sedang sarapan, Anda sibuk membereskan perangkat dapur sambil mengomel: Ayo buruan dong sarapannya. Ini sudah jam berapa kamu nanti telat bla-bla-bla!,” demikian Vera mengingatkan serata menambahkan, “Di luar kesehatan fisik, sarapan bermanfaat mempererat family bounding (ikatan keluarga) sehingga anak merasa diperhatikan.”