Curahan Hati Nita Sofiani dan Ayahnya Sebelum Menikahi Vin Rana
TABLOIDBINTANG.COM - Sedih rasanya mendengar rumah tangga orang yang kita kenal goyah. Seperti halnya kala mendengar pernikahan bintang Mahabharata Vin Rana dan Nita Sofiani goyah. Kepulangan Nita Sofiani ke Indonesia sejak Oktober lalu yang membuat netizen mencurigai ada sesuatu yang tak benar dengan rumah tangga pasangan paling romantis di masanya ini. Mulanya kami pun tak percaya. Sampai kami membaca sendiri beberapa unggahan Instagram Stories Nita Sofiani beberapa waktu lalu.
Sangat disayangkan bila benar rumah tangga mereka bermasalah, karena sudah terlalu banyak perjuangan dan perjalanan yang dilalui. Melampaui segala perbedaan yang ada. Adanya perbedaan keyakinan. Perbedaan budaya. Belum lagi keluarga. Kami jadi ingat pertemuan kami secara eksklusif pada acara pertunangan Nita Sofiani dan Vin Rana di Hotel Hilton Bandung, Jawa Barat, November 2015 silam. Nita—pemiliki Gliz Event Organizer—kala itu tak menampik harus menempuh perjalanan berat untuk meyakinkan orang tuanya.
“Ini semua tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Kami melalui perjalanan berat. Aku hanya bisa meyakinkan orang tuaku dengan cinta kami. Kami memperlihatkan kalau kami saling sayang, saling cinta, bukan hanya senang-senang pacaran,” kata Nita pada November 2015 kepada tabloidbintang.com
Di pesta pertunangan tersebut, di tahun 2015 kami juga sempat menemui ayah Nita, yaitu Bapak Herman dan mewawancarainya. Ada beberapa pertanyaan berkecamuk dalam diri Herman kala itu. “Pertama, ya sudah jelas keduanya berbeda suku, bahasa, adat istiadat, dan agama. Saya tanya ke Nita: ‘Kamu agamanya saja beda banget dengan dia, apa enggak jadi masalah dalam kehidupan ke depan nanti?’ Kata Nita, 'enggak masalah. Katanya Vin mau, kok diajak ke gereja'. Saya masih enggak percaya, masih ragu, tapi mereka berdua sepertinya tidak bisa dipisahkan. Awal-awalnya saya memang kurang setuju. Tetapi Nita berusaha untuk terus meyakinkan saya”.
Saat Vin Rana membawa ibu dan adiknya ke Bandung untuk dipertemukan dengan keluarga Nita Sofiani dan menjelaskan niat baiknya, barulah Herman merasa lebih yakin. Akhirnya ia merelakan putrinya ikut Vin Rana menetap di India. Setelah semua perjuangan itu, benarkah harus berakhir seperti ini?