Viral Video Ustadz Yusuf Mansur Marah Marah Sampai Gebrak Meja
TABLOIDBINTANG.COM - Ustaz Yusuf Mansur jadi pembicaraan setelah videonya berbicara dengan nada tinggi beredar di media sosial. Mengenakan peci dan kaca mata gelap, ia terlihat sangat emosional, bahkan sampai menggebrak meja.
Di salah satu bagian video terdengar Ustaz Yusuf Mansur berbicara soal Paytern.
"Nggak bakalan kite ketangkep. Allah nggak bakalan kite kemudian kebunuh. Allah nggak bakalan lihat kite tenggelam, semua bilang. Nggak bakalan gimana? Kan ngomongnya begitu tuh," ucap Yusuf Mansur.
"Transaksi kagak bisa, PUT kagak cair-cair, duit gue hilang. Emang kite ngurusin saham itu ngurusin ape? Emang kita masuk perusahaan sini situ, emang buat siapa? Yang saya lakukan buat Paytern!," lanjutnya dengan nada tinggi.
Ustaz Yusuf Mansur juga sempat menyinggung soal sulitnya mendapatkan uang Rp 1 triliun untuk menyelamatkan Paytren.
"Bisa saya ajak ngomong Anda semua, saya butuh duit satu triliun buat ngejagain Paytern, bisa? Mau Anda patungan? Mau?" ucapnya sambil gebrak meja.
"Kalau pun mau dan saya terima duit Anda maka saya akan bermasalah hari ini. Maka itulah saya ngamen, saya ngasong, demi siapa? Demi Anda semua!" tegasnya.
"Bukankah kita butuh dana? Anda tahu untuk menghidupkan satu kota. Silakan tanya teman-teman direksi, untuk menghidupkan satu kota pun Paytren menguasai satu kota, sebutlah kota di mana istri saya lahir, kota Tangerang, kita butuh dana Rp 20 miliar, saudara-saudara," kata Yusuf Mansur.
Lebih lanjut, Ustaz Yusuf Mansur juga menyinggung banyaknya persoalan hukum yang harus ia hadapi.
"Hari ini saya berhadapan dengan hukum ini, hukum itu, apakah saya ngadu kepada Anda semua? Dan apa membela saya Anda semua? Anda bersuara ke mana-mana, nggak saya dengar juga tuh," ucapnya.
"Ketika banyak orang menjelekkan saya, apakah saya peduli dengan mereka? Tidak! Yang saya pedulikan adalah seperti Musa AS melihat masa depan. I will bring you tomorrow. Dan saya tidak pernah tidak konsisten," tukas Ustaz Yusuf Mansur.
"Paytren bukan sebuah nama biasa, ia alat perjuangan bos. Bagaimana kita berdiri di Tanah Air kita sendiri. Bagaimana kita menjadi pemilik Tanah Air kita sendiri. Apalagi sekarang ada Treninet".