PKS Ingin Pajak Sepeda Motor Dihapus dan SIM Seumur hidup, Ini Kata Fahri Hamzah

TEMPO | 26 November 2018 | 19:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Wacana penghapusan pajak kendaraan sepeda motor dan pemberlakuan surat izin mengemudi seumur hidup yang digaungkan Partai Keadilan Sejahtera tak memiliki dasar.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah.

Fahri mengkritik, usulan bekas partainya itu tak didasarkan kajian terlebih dulu.

"Kajiannya justru (jumlah pengguna) motor itu harus dikurangi," ujar Fahri kepada wartawan di kompleks gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 26 November 2018.

Wacana yang lantas akan diusulkan menjadi rancangan undang-undang ini mulanya dicetuskan oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Keadilan Sejahtera Almuzzammil Yusuf.

Almuzzammil mengatakan langkah PKS menghapus pajak kendaraan bermotor dan memberlakukan SIM seumur hidup ini penting untuk kepentingan masyarakat kelas bawah.

Apalagi, Almuzzammil menilai, pajak kendaraan bermotor tidak signifikan bagi anggaran pendapatan dan belanja daerah. Janji PKS lantas akan ditepati bila partai tersebut menang dalam Pemilu 2019.

Fahri menduga janji itu hanya bertujuan untuk mendongkrak popularitas PKS. Namun, ujar Fahri, caranya justru keliru. Sebab, wacana PKS ini tak sejalan dengan langkah pemerintah memajukan peradaban. Negara yang maju, ujar dia, seperti Singapura, justru sudah meminimalisasi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.

Salah satu cara yang diterapkan Singapura ialah dengan menetapkan harga pajak yang tinggi. Fahri juga menilai, majunya sebuah negara ditandai dengan peradaban transportasi massal yang membaik. Bukan dengan menjamurnya jumlah kendaraan sepeda motor.

Bila pajak jenis sepeda motor dihapus, Fahri menduga akan terjadi peningkatan jumlah penggunanya. Hal ini pun malah berisiko terhadap peningkatan jumlah kecelakaan. Ia menyebut, 76 persen kecelakaan berasal dari kendaraan sepeda motor.

"Jadi motor ini sebenarnya kendaraan yang sebaiknya dikurangi dari waktu ke waktu, bukan ditambah jumlahnya," ucapnya.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait