Jokowi Sebut Kasus Penembakan karena Beda Pilihan Capres Sebagai Kesalahan Besar

TEMPO | 28 November 2018 | 19:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Presiden Jokowi sangat menyayangkan terjadinya kasus penembakan akibat perbedaan dukungan calon presiden. Dia berharap semua pemimpin di daerah terus megingatkan warganya untuk saling menghormati perbedaan pilihan politik.

"Setiap lima tahun ada pesta demokrasi," kata Jokowi saat ditemui dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Solo, Rabu 28 November 2018. Masyarakat akan selalu menjumpai kegiatan pemilihan, mulai dari pilihan kepala desa, bupati, gubernur hingga presiden.

Jokowi berharap masyarakat semakin dewasa sehingga mampu memahami dan saling menghormati perbedaan pilihan politik. "Tidak saling sapa saja sudah kesalahan besar, apalagi sampai membunuh," katanya. Dia meminta pemimpin di daerah agar selalu menekankan masalah kerukunan dan sikap saling menghormati pilihan politik kepada masyarakatnya. "Setiap saya turun ke daerah sudah saya sampaikan," katanya.

Seorang pria bernama Subaidi tewas ditembak oleh Idris saat keduanya bertemu di tengah jalan, di Sampang. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Frans Barung Mangara mengatakan perseteruan itu bermula saat Idris mengomentari unggahan di akun Facebook seseorang yang berbunyi, Siapa pendukung capres ini akan merasakan pedang ini."

Frans mengatakan, Idris mengomentari dengan, "Saya ingin merasakan tajamnya pedang itu." Idris sempaat didatangi beberapa orang, di antaranya pemilik foto yang menanyakan maksud komentar Idris. Kedatangan sejumlah orang itu ke rumah Idris terekam dalam sebuah video yang kemudian diunggah Subaidi ke Facebook. Dalam postingan itu, Subaidi meledek Idrus dan mengancam akan membunuh.

Postingan Subaidi soal pilihan capres itu menyulut sakit hati Idris. Idris lantas mencari tahu soal Subaidi. Suatu ketika, keduanya berpapasan di jalan saat tengah berkendara sepeda motor. Menurut Frans, Subaidi sengaja menabrakkan motornya ke motor Idris hingga terjatuh. Subaidi lalu menodongkan pisau ke arah Idris. Namun Subaidi tiba-tiba terpeleset. Melihat kesempatan itu, Idrus mengeluarkan senjata api, dan menembakkan ke dada kiri Subaidi.

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait