Prihatin dengan Situasi Saat Ini, Jokowi Uraikan Arti Lagu Sabyan Gambus
TABLOIDBINTANG.COM - Presiden Jokowi mengaku sedih dengan situasi saling menghujat, mencela, menjelekkan, fitnah, dan hoaks yang ada saat ini. Jokowi pun membandingkan situasi tersebut dengan arti lirik lagu Deen Assalam, yang dibawakan Sabyan Sambus.
"Coba kalau kita artikan pada abtahiyyah wabsalam, melalui perilaku mulia dan damai. Kemudian ansyaru ahlal kalam zainuddin yahtirom, sebarkanlah ucapan yang manis," kata Jokowi, di acara Festival Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional XXIII, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 29 November 2018.
Menurut Jokowi, maraknya situasi saling mencela, fitnah, dan hoaks dimulai dari pemilihan bupati, wali kota, gubernur, hingga presiden yang diadakan setiap lima tahun sekali. Padahal, kata Jokowi, berbeda pilihan pemimpin itu hal yang wajar dalam setiap proses demokrasi. "Saya imbau marilah kita sama-sama menghadapi pesta demokrasi dengan kedewasaan. Jangan sampai fitnah isu berkembang," kata dia.
Jokowi menuturkan, dirinya juga sedih karena kerap difitnah dan dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) di media sosial. Padahal, kata Jokowi, baru berumur 5 tahun ketika PKI dibubarkan pada 1965. Setelah isu PKI dibantahnya, Jokowi mengaku fitnah malah datang kepada keluarganya, khususnya orang tua dan kakek neneknya.
Jokowi pun menyarankan masyarakat yang memfitnahnya atau yang percaya fitnah itu untuk mengecek ke sejumlah organisasi Islam di daerah kelahirannya. Menurut Jokowi, jika isu tersebut tidak diluruskan nantinya bisa berkembang menjadi prasangka buruk di masyarakat.
"NU ada di Solo. PPP ada di Solo. Muhammadiyah ada di Solo, Persis, Al Irsyad, LDII, MTA ada di Solo, tanya saja masjid di dekar rumah saya, tanya mesjid di dekat orang tua saya, dekat nenek saya. Gampang sekali. Enggak ada ditutup-tutupi. Saya dan keluarga saya muslim, bapak ibu saya muslim, kakek nenek saya juga muslim. Enggak ada yang percaya? Tabayyun, cek. Gampang," ujarnya.