Adu Strategi Kubu Jokowi dan Prabowo Jelang Pencoblosan

TEMPO | 11 Maret 2019 | 20:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hasil survei beberapa lembaga menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin masih lebih tinggi ketimbang Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada akhir Januari lalu juga menampilkan hasil serupa: Jokowi - Ma'ruf 54,9 persen; Prabowo - Sandi 32,1 persen. Sisanya, sebanyak 13 persen, belum menentukan pilihan.

"Selisih keduanya sekitar 23 persen," kata Deni Irvani, Direktur Riset SMRC, saat memaparkan hasil survei kemarin. Ia mengimbuhkan, kalaupun seluruh pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) mencoblos Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma'ruf masih unggul sekitar 10 persen. Angka itu lebih besar daripada selisih suara saat pemilihan presiden 2014 yang sebesar 6 persen.

Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan, jika dilihat dari hasil survei beberapa lembaga, perolehan suara antara pasangan nomor urut 01 dan 02 berada di kisaran 20 persen. “Kami optimistis, pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf akan menang,” ujar dia saat dihubungi.

Namun dia menyatakan tidak ingin terlena terhadap hasil survei tersebut. Tim Kampanye, ujar Kansong, berusaha keras mempertebal kemenangan dalam waktu 40 hari tersisa. “Target kami 70 persen sesuai dengan rapat kerja nasional di Surabaya,” tuturnya. Menurut dia, Tim Kampanye mengerahkan seluruh kekuatan “darat” dan “udara”. “Kami makin intens di lapangan dan door to door.”

Usman menuturkan, kubu Jokowi mewaspadai upaya sejumlah orang yang hendak mendeligitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). “Kami juga mewaspadai serangan hoaks dan fitnah,” dia menuturkan.

Nada optimisme juga terdengar dari juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade. Ia mengklaim elektabilitas pasangan tersebut sudah mengungguli pasangan Jokowi - Ma'ruf sebesar 2 persen. "Elektabilitas Prabowo-Sandi sudah 48 persen, Jokowi-Ma'ruf 46 persen," kata Andre, Jumat lalu. Angka itu, ucap dia, didapat dari sigi yang dilakukan pada akhir Februari lalu di seluruh Indonesia dengan 2.000 responden.

Andre pun meragukan hasil survei beberapa lembaga yang menyebut Prabowo kalah. Ia beralasan lembaga yang menggelar survei tersebut sama dengan lembaga yang melakukan survei terhadap elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno melawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sewaktu pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. “Ketika itu Anies-Sandi dikatakan kalah," ujar politikus Gerindra itu.

Untuk memastikan kemenangan, ia mengatakan, Badan Pemenangan Nasional akan menggiatkan kampanye dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh kader Gerindra dan partai pendukung serta relawan. Tim kampanye ini, Andre menjelaskan, akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk meyakinkan masyarakat agar mendukung Prabowo - Sandi. “Kami menyampaikan pesan-pesan positif bahwa Prabowo - Sandi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memastikan harga-harga kebutuhan pokok terjangkau.”

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait