Batik Kolaborasi Penyandang Tunarungu Mendapat Apresiasi Presiden Joko Widodo
TABLOIDBINTANG.COM - Keterbatasan fisik tak menghalangi Zahwa Rahmawati (13) berkarya. Penyandang disabilitas tunarungu ini menekuni usaha membatik sejak setahun lalu. Zahwa Rahmawati yang masih kelas 1 SMP ini menggambar motif batik di rumahnya, di Bekasi. Sesekali Zahwa Rahmawati membatik di Koperasi Komunitas Batik (Kombas) yang merupakan produsen asli batik Bekasi. Batik buatan Zahwa Rahmawati banyak dipakai oleh pegawai Pemkot Kota Bekasi.
"Segmen pasarnya masih di sekitar Bekasi, sudah banyak pesanan dari beberapa pihak. Batik tulis karya Zahwa dijual dengan harga bervariasi, tergantung tingkat kesulitan motif. Harganya mulai 80 hingga 100 ribu rupiah per meter. Sejumlah motif batik butuh waktu pengerjaan yang lama. Bahkan selembar kain batik ada yang baru selesai seminggu," cerita ibu Zahwa, Yati Rusmiati, di Rumah Kreatif BUMN Bank BNI di ajang Inacraft 2019, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4) kemarin.
Pengurus Kombas yang juga guru membatik Zahwa, Sri Sunarti, menjelaskan, selama membatik, Zahwa berkolaborasi dengan sejumlah pembatik tunarungu lainnya. Salah satunya, Fairuz. Tahun ini, Zahwa dan Fairuz berkolaborasi dengan desainer cilik Akeylanaraya Alyandina (9). Hasil kolaborasi mereka ditampilkan di pameran kerajinan terbesar se-Indonesia, Inacraft 2019. Karya mereka diapresiasi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo.
"Zahwa bergabung dengan komunitas Kombas bersama pembatik difabel lain. Sejauh ini batik buatan mereka laris. Ada yang pesan sampai ribuan lembar. Melalui Rumah Kreatif BUMN, BNI memberikan bantuan. Batik Bekasi sangat terbantu karena bisa beberapa kali ikut pameran UMKM dari BNI," sambung Sri. Ini membuktikan, para difabel memiliki kesempatan yang sama besar untuk melahirkan karya dan diapresiasi berbagai pihak termasuk Presiden Republik Indonesia.