Pandemi Corona Membuat Ibu-ibu Belanja Daster Lebih Banyak
TABLOIDBINTANG.COM - Selama pandemi Corona daster juga ikut naik daun. Seharian di rumah saja ibu-ibu membutuhkan daster lebih banyak dibanding sebelumnya. Membeli daster baru pun dikakukan. Ketika pada saat bersamaan banyak orang membeli daster, wajar harga daster sedikit naik. Daster yang semula dijual per potong seharga 55 ribu, katanya naik jadi 75 ribu sebulan setelah pandemi Corona. Sesekali, tak apalah, pembuat dan penjual daster menangguk untung lebih banyak.
Melonjaknya permintaan daster tak hanya membuat harga naik, tapi juga menginspirasi para perancang melakukan eksplorasi. Tak hanya ikutan membuat daster, tapi juga memodifikasinya menjadi lebih trendi. Tren memakai piyama warna-warni cerah yang semula dipicu gaya seorang artis beberapa tahun lalu, menemukan momentum baru. Beberapa perancang membuat piyama dengan bahan dan model yang tak hanya cocok dipakai di rumah, tapi juga bisa buat jalan-jalan. Selain daster, ibu-ibu jadi punya altenatif lain untuk busana hariannya. Sekarang ini kita akan sering melihat piyama warna-warni dipakai orang saat berjalan-jalan.
Daster sudah lama jadi bagian dari keseharian banyak ibu-ibu. Dari dulu sampai sekarang model dan bahannya tak banyak berubah. Dengan memakai daster mereka siap tempur menyelesaikan semua kewajiban dari mengurus anak, rumah juga suami. Daster membuat banyak pemakainya merasa nyaman melakukan semua aktivitas di rumah. Wanita pekerja atau ibu rumah tangga sama-sama memakai daster. Intensitasnya saja yang berbeda. Pasti aneh ke kantor atau pergi arisan pakai daster? Lebih aneh lagi kalau di rumah saja tapi memakai busana yang ribet.
Dulu wanita yang seharian berdaster sering dikritik karena penampilannya berpotensi membuat suami bosan. Tapi sekarang saat pandemi Corona memaksa suami-istri sama-sama lebih banyak di rumah saja, urusan berbuasana dan berdandan jadi sedikit kehilangan relevansi. Kalau ada suami yang nekad bosan pada istrinya, pasti bukan daster penyebabnya. Daster buat dipakai, bukan dijadikan kambing hitam. Daya tarik seorang wanita tidak pernah ditentukan oleh daster atau busana apapun yang dikenakan. Tapi apa yang tersimpan di baliknya. Maksudnya, tentu saja, hati dan pikirannya.