Covid-19: Penguatan Surveilans Virologi, Mengantisipasi Strain Virus Baru

Redaksi | 1 Januari 2021 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pemerintah telah mengantisipasi kemunculan strain virus baru Covid-19 dengan berbagai cara. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman serta 10 lembaga biologi molekuler lainnya berencana untuk melakukan lebih banyak pemetaan dan surveilans terhadap genome virus Sars Cov-2. Menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap sampel klinis dari berbagai daerah.

"Pemerintah berkomitmen melakukan penguatan surveilans virologi agar dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Hal ini merupakan aspek penting untuk memetakan sebaran jenis virus yang tersebar di Indonesia," jelas Prof Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers "Covid-19 : Refleksi Akhir Tahun 2020 dan Menuju 2021" di Gedung BNPB, Kamis (31/12/2020) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku lebih lanjut mengedukasi masyarakat tentang cara kerja surveilans virologi. Yaitu, bahwa genome atau materi genetika dari suatu organisme seperti virus, bakteri atau seorang manusia yang terdiri dari DNA. Untuk DNA ini, antar sesama organisme misalnya pada sesama virus Sars Cov-2, struktur DNA-nya bisa berubah atau berbeda. Sehingga dapat mempengaruhi kemampuan menginfeksinya. 

Para ilmuwan menggunakan prosedur whole genome sequencing (WGS) adalah suatu upaya untuk melihat urutan kode genetika. Pada umumnya terdapat 4 tahapan dalam proses WGS khususnya untuk mengidentifikasi virus Covid-19. 

Pertama, DNA sharing atau pemotongan DNA. Yang mana dilakukan pemotongan molekuler pada DNA virus menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi agar dapat dibaca oleh mesin pengurutan DNA. Kedua, DNA barcoding atau pengkodean DNA. Yaitu pemberian kode atau tag, atau bisa disebut juga memberi barcode. Untuk mempermudah mengidentifikasi DNA virus.  Ketiga, whole genome sequencing yaitu proses memasukkan DNA dari beberapa samp virus ke dalam alat yang disebut whole genome squencer. Alat ini akan menggunakan barcode untuk melacak asal kepemilikan DNA tersebut. 

Keempat, analisis data yaitu proses untuk membandingkan urutan DNA virus dan mengidentifikasi perbedaannya. Karena banyaknya perbedaan ini dapat memberi informasi bagaimana tingkat kedekatan strain virus dan kemungkinan memiliki kekuatan untuk menimbulkan gejala yang smaa pada manusia. 

Artikel ini diambil dari lama satgas covid19.go.id.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait