Dilecehkan Eksibisionis Beraksi Pamer Kelamin, Apa yang Harus Dilakukan?
TABLOIDBINTANG.COM - Peristiwa seperti yang dialami istri Isa Bajaj, menjadi korban aksi pengidap eksibisionis, kerap terjadi dan bisa menimpa wanita manapun. Pelaku eksibisionis (senang memperlihatkan alat kelamin pada orang asing), bisa beraksi di mana saja dan kapan saja. Modusnya bisa macam-macam.
Pernah satu hari seorang wanita teman kantor datang ke kantor dengan manangis histeris. Setelah ditenangkan kawan-kawan dia lalu bercerita pengalaman menjijikkan yang baru menimpanya. Saat sadang berjalan di pinggir jalan yang ramai lalu-lalu kendaraan di pagi hari, dia dihentikan seorang pria pengendara motor. Awalnya pria itu menanyakan alamat, tapi lama-lama gerak-geriknya mencurigakan. Dan betapa terkejutnya si wanita saat memergoki pria itu ternyata tengah mempermainkan alat kelaminya. Marah, malu, si wanita buru-buru meninggalkan pria itu. Sampai kantor baru dia menumpahkan tangisnya.
Peristiwa serupa juga pernah dialami teman wanita yang lain. Saat itu sedang musim hujan. Maka dia berangkat ke kantor dengan membawa payung. Di bawah jembatan penyeberangan dia dihadang seorang pria, yang tiba-tiba memelorotkan celananya dan memperlihatkan penisnya. Teman wanita yang dikenal pemberani ini, reflek menghantamkan payung yang dibawanya. Pria itu pun lari terbirit-birit ketakutan. Apakah setelah kejadian ini si pria pengidap eksibisions itu sembuh dan lalu menghentikan aksinya?
Eksibisionis tergolong perilaku menyimpang dan pengidapnya harus mendapat perawatan ahli. Keputusan Isa Bajaj untuk melaporkan peristiwa yang menimpa istrinya langkah tepat. Terutama ini juga baik buat si pengidap eksibisionis. Kalau dia akhirnya ditangkap polisi, mungkin akan mendapat penangan dari ahlinya dan sembuh dari perilaku menyimpang. Atau paling tidak, trauma yang dialami karena ditangkap polisi, membuatnya sadar memiliki perilaku menyimpang.
Apa yang harus dilakukan para wanita saat memergoki pengidap eksibisionis yang tiba-tiba beraksi memperlihatkan kelaminnya? Umumnya korban akan ketakutan dan mimilih menghindar. Ini akan membuat pelaku tidak kapok dan kembali beraksi mencari korban lain. Teriak sekeras-kerasnya, atau kalau berani, pukul dengan payung seperti kawan saya. Dalam banyak kejadian sejenis, ketika korban melawan, pelaku biasanya ketakutan dan kabur.