Hipertensi Komorbid Tertinggi Covid-19, Ini Saran Menko PMK Muhadjir Effendy

Redaksi | 24 Mei 2021 | 18:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hipertensi dinyatakan penyakit paling berbahaya di masa pandemi Covid-19. Data terkini penderita Covid-19 menunjukkan hipertensi menjadi komorbid (penyakit penyerta yang diidap) tertinggi, yaitu sebesar 50,1 persen dan dapat memperburuk kondisi penderita Covid-19. Selain hipertensi, penyakit komorbid lain yang juga bisa menyebabkan kematian bagi pasien Covid-19 yaitu diabetes, penyakit paru-paru, jantung, dan demam berdarah dengue (DBD). 

Hipertensi yang juga dikenal sebagai pembunuh diam- sering tanpa ada keluhan. Padahal, hipertensi menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, terutama penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan demensia. Data BPJS, setiap tahun anggaran yang dikeluarkan untuk pengobatan penyakit ini bisa mencapai Rp 5,4 triliun.

Saat peringatan Hari Hipertensi Sedunia , 17 Mei, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak masyarakat melakukan pencegahan dan pengendalian khususnya hipertensi melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Muhadjir menjelaskan, Germas satu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa. 

Beberapa kegiatan Germas meliputi, peningkatan aktivitas fisik yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja paling sedikit 30 menit setiap hari. Istirahat tidur yang cukup 6-8 jam untuk orang dewasa, tidak merokok, tidak minum alkohol atau narkoba, serta perbaikan gizi dengan mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.

"Kita juga perlu peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan edukasi hidup sehat, dan bagi penderita Covid-19 harus berhenti merokok," tegas Menko PMK. 

Pada intinya, pencegahan dan pengendalian hipertensi harus dimulai dari diri sendiri. Setelah itu berlanjut dalam keluarga dan lingkungan kerja. "Mari kita terapkan pola hidup sehat mulai sekarang dengan melakukan Germas," pungkasnya. 

Sumber: kemenkopmk.go.id

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait