Vaksin AstraZeneca Aman, Ketua Komnas KIPI: Kalau Ada Gejala Segera Lapor

Redaksi | 26 Mei 2021 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Covid-19 adalah kejadian medis yang diduga terkait vaksinasi. KIPI serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca baru-baru ini telah terkonfirmasi tak berkaitan langsung dengan vaksin.

“Kasus KIPI terakhir yang sudah kami investigasi, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan laboratorium, bisa disimpulkan kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain, tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca,” kata Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K)., M.TropPaed., Ketua Komnas KIPI.

"Proporsi KIPI yang dilaporkan masyarakat Indonesia mengenai AstraZeneca lebih rendah daripada data hasil uji klinik fase I-III vaksin tersebut. AstraZeneca aman digunakan,” tambahnya.

Menurut dr. Ellen Sianipar, Sp.A(K), Ketua Komda PP KIPI Provinsi DKI Jakarta, sampai kini KIPI yang ditemukan khususnya di DKI Jakarta masih bersifat ringan, seperti demam yang kemudian bisa hilang dengan sendirinya setelah satu dua hari.

“AstraZeneca sudah dipakai untuk vaksinasi anggota TNI dan Polri sejak akhir Maret lalu. Untuk masyarakat umum memang baru pada Mei. Sampai sekarang vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca masih berlangsung dan saya harap masyarakat masih percaya,” ujar dr. Ellen lagi.

Gejala yang perlu diperhatikan menurut Prof. Hindra, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, sesak napas, sakit perut, dan pembengkakan tungkai. “Kalau itu terjadi lebih baik segera melapor supaya bisa diberi petunjuk apakah perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak,” terangnya.

“Sebetulnya kalau masyarakat jujur mengatakan ada masalah kesehatan, akan sangat membantu sekali. Apabila sakit, sebaiknya kita berobat terlebih dahulu sebelum divaksinasi,” ujar dr. Jane Soepardi, MPH., Dsc, pakar imunisasi.

Vaksin AstraZeneca saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia. Jumlah kasus global pun sudah mulai menurun karena adanya program vaksinasi. “Kasus Covid-19 seperti di Amerika dan Eropa yang dulunya tinggi, kini sudah turun,” terang dr Jane lagi.

Sumber: Covid19.go.id.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait