Pelajaran dari Sinetron Zahra: Masyarakat Punya Perhatian Besar pada Isu Perlindungan Anak
TABLOIDBINTANG.COM - Dalam pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga terkait protes pada sinetron Zahra, Komisioner Bidang Kelembagaan, Nuning Rodiyah, mengatakan ada pelajaran penting dari sinetron Zahra. Masyarakat memberikan perhatian yang besar terhadap isu perlindungan anak dan perempuan. Sensitivitas publik atas isu ini harus dijaga lewat program literasi ke masyarakat.
"Kalau muncul lagi muatan siaran yang tidak sensitive gender atau tidak memperhatikan perlindungan anak, masyarakat dapat segera bersuara dan memberikan koreksi,” ujar Nuning Rodiyah, seperti dikutip dari laman KPI.go.id.
KPI memiliki program Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) dalam rangka penguatan kapasitas literasi masyarakat. Nuning berharap kerja sama dengan KPPPA juga dapat direalisasikan melalui literasi media guna memberikan sosialisasi terhadap urgensi perlindungan anak dan keadilan gender di tengah masyarakat.
"Pelajaran penting dari sinetron Zahra, masyarakat punya perhatian besar terhadap isu-isu perlindungan anak dan juga perempuan,” ujarnya.
Dalam pengamatan Nuning, dalam dunia penyiaran ini masih minim informasi tentang keadilan gender dan perlindungan anak. “Sehingga perlu ruang-ruang belajar bersama berkaitan dengan dua isu tersebut,” ujarnya.
Senada dengan Menteri Bintang, Nuning memaparkan program hiburan seperti sinetron dan film memiliki magnitude sangat tinggi. Sebanyak 60% pemirsa televisi menonton program hiburan. “Sudah seharusnya pesan-pesan positif dapat diselipkan dengan kemasan kreatif dalam program tersebut, ujarnya.
Menteri Bintang berharap kerja sama kementeriannya dengan KPI dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Baik dalam bentuk pembekalan untuk pelaku industri penyiaran, masyarakat umum, atau pun tim pengawasan isi siaran dari KPI agar lebih sensitif terhadap perlindungan anak dan juga keadilan gender.