Ustadz Solmed Telpon Anies Baswedan Saat Kesulitan Mencari Rumah Sakit untuk Ibundanya
TABLOIDBINTANG.COM - Ibunda Ustadz Solmed, Hj Salmah Lubis meninggal pada Minggu (11/7) pukul 01.00 dini hari. Siangnya jenazah dimakamkan di tempat pemakaman Al Azhar, Karawang.
Ustadz Solmed menceritakan, ibundanya meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun Hj Salmah Lubis juga memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Selama dua tahun Hj Salmah Lubis menderita penyakit gagal ginjal hingga mengharuskan untuk cuci darah dua minggu sekali.
Ustadz Solmed mengungkap, sebelum Hj Salmah meninggal dirinya sempat membawa ibunda ke rumah sakit untuk menjalani cuci darah rutin. Namun ditolak karena alasan pasien terpapar Covid-19. Beberapa rumah sakit juga penuh dan tidak melayani cuci darah bagi pasien poaitif Covid-19.
"Enggak nyangka, begitu ada Covid ternyata sulit orang untuk cuci darah," ungkap Ustadz Solmed kepada wartawan Senin (12/7).
Karena merasa sudah mentok dan bingung, Ustadz Solmed kemudian menghubungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Solmed meminta bantuan orang nomor satu di Jakarta itu dengan menceritakan kondisi ibundanya.
"Saya coba menghubungi Pak Gubernur, Anies Baswedan, makasih Pak Gubernur. Beliau mengarahkan untuk dibawa ke Cengkareng karena di sana ada tempat cuci darah untuk orang-orang yang kena Covid-19," terang Ustadz Solmed.
Sayangnya, nyawa Hj Salmah Lubis tidak tertolong. Ustadz Solmed harus merelakan sang ibunda pergi untuk selamanya karena keterlambatan penanganan.
"Alhamdulilah, tapi karena sudah beberapa hari, Emak saya sudah terlambat cuci darah," ungkap Ustaz Solmed.
"Di hari-hari terakhir Emak saya, saya masih bisa melayaninya seperti biasa dengan baik. Ternyata itu suapan terakhir saya kepada dia, candaan terakhir saya kepada dia. Sampai akhirnya masuk RS, ICU, ventilator, kita tak bisa lagi berinteraksi, dan meninggal dunia," pungkas Ustadz Solmed.
(pri)