Heboh Fetish Mukena di Malang, Apa Itu Sebetulnya Fetish?

Redaksi | 23 Agustus 2021 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Beberapa hari belakangan ini heboh soal isu fetish mukena di Malang. Seperti diberitakan banyak media, seorang model mengaku telah menjadi korban perilaku fetish. Apa sebetulnya fetish?

Menurut kamus, fetish adalah suatu bentuk hasrat seksual di mana kepuasan dikaitkan dengan objek tertentu, item pakaian, bagian tubuh, dll. Fetish juga bisa berarti benda mati yang disembah karena dianggap memiliki kekuatan magis atau karena dianggap dihuni oleh roh.

Fetish adalah ketertarikan seksual yang intens baik pada benda mati atau pada bagian tubuh yang secara tradisional tidak dipandang sebagai obyek seksual, ditambah dengan penderitaan atau gangguan yang signifikan secara klinis, seperti dikutip dari psychologytoday.com.

Istilah fetisisme berasal dari kata Portugis feitico, yang berarti daya tarik obsesif. Gangguan fetisistik ditandai sebagai suatu kondisi di mana ada penggunaan atau ketergantungan terus-menerus dan berulang pada benda mati (seperti pakaian dalam atau sepatu hak tinggi), atau fokus yang sangat spesifik pada bagian tubuh, seperti kaki, untuk mencapai gairah seksual. Melalui penggunaan objek ini, atau fokus pada bagian tubuh ini, individu dengan fetish dapat memperoleh kepuasan seksual. 

Objek fetish umumnya termasuk pakaian dalam, alas kaki, sarung tangan, barang karet, dan pakaian kulit. Bagian tubuh yang terkait dengan gangguan fetisistik termasuk kaki, jari kaki, dan rambut.

Bagi sebagian orang, hanya dengan gambar objek fetish dapat menyebabkan gairah, meskipun banyak orang dengan fetish lebih suka (atau membutuhkan) objek yang sebenarnya untuk mencapai gairah. 

Fetishist biasanya memegang, menggosok, merasakan, atau mencium objek fetish untuk kepuasan seksual atau meminta pasangannya untuk memakai objek tersebut selama hubungan seksual.

Dalam kontek kehebohan fetish mukena di Malang, pelaku tampaknya akan merasakan gairah seksual hanya dengan melihat atau mencium mukena.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait