Aplikasi PeduliLindungi Diinstal Lebih 10 Juta Kali di Google, Ini Komentar Beberapa Pengguna
TABLOIDBINTANG.COM - Tak banyak aplikasi lokal yang di Google Play diinstal atau di-download lebih dari 10 juta kali, dan PeduliLindungi salah satunya. Ini tidak termasuk yang men-download lewat App Store-nya Apple. Hampir setiap orang yang sudah divaksin Coivd-19 merasa perlu menggunakan aplikasi ini. Apalagi setelah ada aturan masuk mal harus menunjukkan bukti sudah divaksin dengan scan barcode menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian BUMN untuk digunakan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dalam mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Dikembangkan untuk menghentikan penularan Coronavirus Disease (Covid-19). Aplikasi ini mengandalkan kepedulian (peduli) dan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasi ataupun vaksinasi dan riwayat Covid-19 saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan. Begitu sekilas penjelasan developer-nya di Google Play.
Aplikasi yang banyak didownload seperti PeduliLindungi biasanya juga mendapat beragam penilaian atau komentar dari penggunanya. Tapi entah kenapa, komentar di PeduliLindungi Google Play lebih banyak ditulis dalam bahasa Inggris.
"Aplikasi ini seharusnya berkinerja LEBIH BAIK jika penggunaannya wajib. Pengembang seharusnya memperbaiki masalah lokasi 'selalu aktif', karena ini akan menjadi masalah besar bagi semua pengguna. Satu-satunya waktu loc harus aktif, adalah ketika kita membuka aplikasi. Kemudian Anda dapat melacak kami. Anda pasti TIDAK perlu melacak semua penggunaan," tulis salah satu pengguna dalam bahasa Inggris.
"Ini sebenarnya aplikasi yang sangat berguna untuk mendeteksi status covid di daerah kita. Sayang sekali, masih banyak kesalahan. Saya bisa check-in di mal, tapi saya tidak bisa check-out. Selalu ditampilkan sebagai 'scan QR melebihi radiusnya' saat saya masih di lokasi. Dan tanpa check out, saya tidak bisa check in di tempat lain," tulis pengguna lain juga dalam bahasa Inggris.
Kalau di Google Play banyak komentar dalam bahasa Inggris, di App Store-nya Apple kebanyakan dalam bahasa Indonesia. "Sertifikat vaksin tidak muncul meski sudah memasukan no KTP dan no telepon, malah dilihkan pendaftaran ulang vaksin," keluh salah satu pengguna.
Benar kata penulis komentar di atas, sebagai aplikasi yang sifatnya setengah wajib, developer aplikasi PeduliLindungi memang harus terus melakukan perbaikan. Apalagi beberapa waktu sempat ada masalah tidak mencetak kartu vaksin.