Titi DJ Kagumi Kekayaan Kain Tradisional Indonesia
TABLOIDBINTANG.COM - Penampilan TITI DJ membuka kemeriahan ajang Adiwastra Nusantara 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (20/3). Lagu Sang Dewi, yang dilantunkan Titi, mengiringi langkah para model yang menampilkan kekayaan kain adati Indonesia.
"Saya sendiri adalah pengagum kain-kain dari seluruh daerah di Indonesia. Walau belum sampai tahap kolektor, untuk perform kadang dibutuhkan pakai baju bernuansa Indonesia, seperti kebaya, batik, atau tenun," kata Titi DJ, di sela acara.
Motif bunga-bunga jadi favorit Titi DJ. Soal warna, penyanyi kelahiran Jakarta, 27 Mei 1966, itu mengaku memiliki selera yang sedikit unik.
"Saya suka warna yang shocking, warna warni. Itu justru jarang ya, nggak banyak kan yang suka warna meriah gitu. Itu seninya, mencari kain tenun, batik, songket, jumputan, yang warnanya mencolok mata," aku Titi, yang pada kesempatan itu mengenakan baju bodo dengan sentuhan modern.
Pameran Adiwastra Nusanata 2019 diselenggarakan pada 20-24 Maret 2019. Lebih dari 400 peserta pameran yang terdiri dari UKM dan perajin wastra dari seluruh Indonesia akan berpartisipasi. Mereka menampilkan beraneka ragam produk, seperti batik, tenun ikat, songket, dan sulam, serta aneka produk fesyen bebasis wastra adati. Pameran kali ini mengusung tema Wastra Adati Generasi Digital.
"Pameran ini ditargetkan dapat dihadiri lebih dari 40 ribu pengunjung dari seluruh Indonesia dengan nilai penjualan sebesar Rp 45 miliar - Rp 50 miliar," ujar Ketua Panitia Pameran Adiwastra 2019, Yanti Airlangga, dalam sambutannya.
Menurut Yanti, minat masyarakat terhadap kain adati terus meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk busana, interior, maupun kebutuhan lainnya. “Kecenderungan ini kian meningkat sejak Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari Indonesia tahun 2009 yang lalu,” jelasnya.
Berbagai rangkaian acara juga digelar pada Pameran Adiwastra Nusantara 2019 di panggung harian seperti talkshow, fashion show, peluncuran buku Batik Sudagaran karya Hartono Sumarsono, serta demonstrasi dari berbagai pendukung acara. Kali ini, pameran dikemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga akan lebih meriah dan menarik bagi pengunjung.
(ari/ari)