Kisah Getir Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2021, Greysia Polii: Nyokap Jahit Baju buat Bayar SPP
TABLOIDBINTANG.COM - Sukses yang diraih Greysia Polii saat ini tidak dibangun dalam semalam. Menjadi yatim sejak usia 2 tahun, Greysia tak kenal kata menyerah untuk mewujudkan mimpi menjadi pebulutangkis dunia.
Sepeninggal ayah, Willy Polii, saat berusia 2 tahun, kehidupan keluarga Greysia Polii mengalami keterpurukan. Mereka kemudian pindah ke Manado, tempat ia menghabiskan masa kecilnya.
"Nyokap gue tuh sendirian untuk membesarkan gue karena kakak-kakak gue udah sendiri. Nyokap gue dari nol banget, dari kami enggak punya apa-apa," kisah Greysia Polii di konten #NebengBoy New Generation di kanal YouTube Boy William yang dipublikasi, Rabu (25/8).
"Tadinya kalau ada my dad mungkin medium lah (ekonomi). My brother, my sister itu bisa sekolah yang bagus sampai ke luar negeri, ke Australia. Begitu dia meninggal, langsung tuh (turun perekonomian)," lanjutnya.
Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, tepatnya usia 8 tahun, kelahiran 11 Agustus 1987 pindah ke Jakarta guna mengasah kemampuan bulu tangkisnya. Ia pun bergabung di klub Jaya Raya Jakarta.
"Gue ke Jakarta karena pengin main bulutangkis. Nyokap gue sangat dukung. Di umur 8 tahun gue ke Jakarta untuk ngejar bermain bulutangkis juga sekolah," cerita rekan Apriliani Rahayu saat merebut emas ganda putri Olimpiade Tokyo 2021.
Pengorbanan ibunda Greysia, Evie Pakasi, untuk putrinya amat sangat besar. Demi bayar SPP sekolah Greysia, ia rela melakukan banyak hal yang tak pernah disangka sebelumnya.
"Pengorbanannya banyak banget, sih. Nyokap jahit baju untuk bayar SPP. Banyak lagi yang lain," katanya sembari mensyukuri dengan apa pun yang terjadi di masa lalu.
(ind)