Rieke Diah Pitaloka Keluarkan Buku Puisi untuk Hilangkan Trauma Covid-19 dengan Cara Baik
TABLOIDBINTANG.COM - Rieke Diah Pilatoka sempat dua kali terpapar Covid-19. Yang paling membuatnya menderita saat kedua karena varian Delta hingga proses pemulihannya memakan waktu sangat lama. Tidak ingin pasrah dengan keadaan, Anggota DPR RI dari partai PDIP itu menulis puisi yang dikumpulkan hingga menjadi sebuah buku.
Pada Senin (22/11) malam, buku kumpulan puisi berjudul Cara Menikmati Kenangan Dengan Baik karya Rieke Diah Pitaloka pun resmi dirilis. Buku kumpulan puisi tersenut digarap bersama dengan sastrawan Agus Noor, sahabatnya.
Pemain sitkom Bajaj Bajuri itu mengungkap, setelah membaca ulang rangkuman puisi yang dibuatnya sempat merasa takjub. Pasalnya sudah 10 tahun Rieke tidak mengasah kemampuannya dalam karya sastra yang indah.
"Saya memang sudah lama berteman dengan mas Agus. Biar jarang ketemu tapi kita tetap komunikasi. Sama mas Butet juga. Buku puisi ini adalah hasil dari perenungan selama saya terkena Covid-19 yang kedua pada Juni 2021. Ditulis setelah lama tidak menulis buku, terakhir Sumpah Saripah pada 2011," ungkap Rieke Diah Pitaloka kepada wartawan, Senin (22/11).
Bukan sekedar iseng atau memanfaatkan kebisaanya selama karantina, menurut Rieke pandemi yang terjadi sekarang adalahh peristiwa peradaban terbesar dalam sejarah hidup manusia.
"Sebenernya ini momen luar biasa. Ini suatu peristiwa besar dalam peradaban manusia dan saya merasa harus ada sesuatu yang dibuat. Bukan scientis atau teknologi, tapi sesuatu yang bisa dirasakan orang. Lewat puisi ini kita bisa menyimpan arsip tentang Covid yang melanda umat manusia," beber Rieke Diah Pitaloka.
Rieke menceritakan buku puisi berisi kisah tentang cinta, covid-19, suster yang meninggal di Wisma Atlet, dan beberapa perasaan tentang pandemi covid-19.
"Saya nggak kenal sama perawat yang meninggal, tapi itu bikin saya nangis. Dia punya anak tapi harus bekerja merawat orang yang sakit sampai dirinya sendiri meninggal. Dia meninggal karena mengurus orang yang kena covid, karena covid," kata Rieke Diah Pitaloka.
"Semoga buku ini mengingatkan banyak orang. Kita punya cara yang baik menghilangkan trauma. Mungkin ada orang yang kehilangan. Doa buat mereka yang pergi dan masih punya kesempatan hidup," pungkas Rieke Diah Pitaloka berharap.