Prilly Latuconsina Mengeluh Soal Kondisi Sepakbola di Indonesia, Komentar Al Ghazali Jadi Sorotan
TABLOIDBINTANG.COM - Akhir pekan kemarin Prilly Latuconsina menumpahkan keluh kesahnya terhadap kondisi persepakbolaan di Indonesia. Hal itu merupakan buntut dari kekalahan timnya, Persikota Tangerang dalam lanjutan Liga 3 yang penuh dengan keputusan kontroversial dari wasit.
Dalam unggahannya di Instagram, pemain film Danur itu melampiaskan kekecewaannya. Menurutnya, beberapa keputusan wasit yang kontroversial pada akhirnya merugikan timnya sampai harus kalah dengan skor 3-0.
"Menyedihkan. Terlalu banyak keputusan yang meragukan telah dibuat terhadap kita)," tulis Prilly Latuconsina dalam bahasa Inggris dicaption unggahan Instagram-nya pada Minggu (6/3).
Diketahui, Prilly memang menjadi salah satu jajaran petinggi di klub sepakbola Persikota. Sejak awal terjun ke dunia sepakbola, Prilly berharap bisa ikut membantu mengembangkan persepakbolaan Tanah Air. Namun, setelah timnya kalah dengan keputusan-keputusan wasit yang kontroversial, Prilly pun lantas mengeluh.
"Saya senang membantu meningkatkan industri sepak bola Indonesia di tempat pertama. Tapi bagaimana saya bisa membantu? Ini terlalu menyedihkan untuk menjadi kenyataan," sambungnya.
"Tolong jangan matikan mimpi pemain dan anak anak kebanggaan Indonesia dalam memajukan sepak bola demi kepentingan pribadi. @pssi," lanjut Prilly.
Keluh kesah Prilly tersebut pun tak ayal mengundang komentar dari warganet. Bahkan, tak sedikit pula public figure yang ikut memberikan pendapatnya terhadap kondisi persepakbolaan Indonesia, salah satunya Al Ghazali.
"@pssi buruan sediain var dan kasih gaji tinggi wasit wasit yang professional biar gaada kejadian memalukan kaya gini lagi. Dari jaman dulu saya jadi host di galeri sepakbola, one thing for sure demand terhadap sepakbola selalu tinggi kok di masyarakat, kalo liga nya bagus pasti duitnya kan makin banyak. masa si gamau cuan hehehehe lop," tulis Umay Shahab.
"Settingan semua ?" tanya Fauzi Baadila.
"Udah ada yg ngatur sepertinya," timpal Al Ghazali.