Daniel Arsyad Memulai Bisnis Gelang "Paracord" Dengan Modal 0 Rupiah
TABLOIDBINTANG.COM - Setiap jenis usaha pasti akan mengalami fase jatuh bangun. Daniel Arsyad (25) paham benar akan hal tersebut. Dalam membesarkan bisnis gelang tali parachute cord atau biasa disebut tali paracord yang diberi nama Hebron, Daniel pun mengalami fase jatuh bangun. Sebuah pembelajaran berharga. Seperti apa kisahnya?
Hebron lahir pada 2015 ketika Daniel masih berkuliah di jurusan Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Namun Hebron bukan bisnis pertamanya. Sejak duduk di sekolah dasar, Daniel sudah berjualan penghapus karet karakter dan ketika beranjak dewasa, ia menjual sepatu serta kaus sablon. Berbisnis adalah hal yang digemarinya.
“Saya sudah melakukan banyak bisnis, namun pada akhirnya saya memilih menseriusi bisnis gelang, karena gelang punya kesan tersendiri. Juni 2014 saya umroh kemudian melakukan tur ke Hebron, Palestina. Di sana saya dan rombongan tur bertemu anak-anak penjual gelang di mana hasil penjualannya digunakan untuk membeli makan. Namun kami dilarang membeli atau menyerahkan uang kepada mereka. Kalau tidak menurut, kami akan mendapat masalah dengan tentara Israel. Demi keselamatan, akhirnya kami tidak membeli gelang mereka dan saya merasa sangat menyesal. Itulah mengapa saya memutuskan untuk mengabadikan nama Hebron sebagai nama brand bisnis saya,” kenang Daniel.
Berbisnis gelang dari tali paracord terilhami kakak iparnya yang suka menggunakan gelang dari simpul tali paracord. “Kebetulan di Aceh sendiri, saat itu sangat sulit mencari gelang paracord. Padahal gelang dari tali paracord sendiri selain produk fesyen, juga bisa digunakan untuk situasi darurat seperti mengikat tenda, menderek kendaraan, memancing dan sebagainya karena kekuatan talinya sendiri bisa sampai 300 kg. Dari situ saya memutuskan berbisnis gelang paracord,” terang Daniel.
Akhirnya, Daniel mencari tahu di mana bisa mendapatkan tali paracord dan belajar membuat beragam simpul untuk membuat varian gelang. Bermodal nekat dan akun Instagram bernama @hebron_cord, pria kelahiran Medan ini langsung mengumumkan penerimaan pesanan, padahal bahan baku saja belum dimiliki.
“Jadi bisa dibilang modal saya 0 rupiah karena saya menunggu pembeli memesan dulu. Mereka transfer uang (pembayaran), baru saya membeli bahan dan membuat gelang. Nanti kan ada untungnya, dari situ saya membeli bahan dan membuat gelang lagi, kemudian dijual lagi. Berputar terus seperti itu,” ungkapnya.
(ages / gur)