Cara Kushandari Arfanidewi Meyakinkan Klahayak Bahwa Semua Orang Bisa Memasak
TABLOIDBINTANG.COM - Kumpulan foto makanan menggugah selera terpampang dalam akun Instagram Kushandari Arfanidewi (31) yang diberi nama @kelincitertidur. Lewat akun Instagram tersebut, wanita yang akrab disapa Ayi ini berbagi resep makanan sehat dan mengajak para ibu berani kembali ke dapur.
Kebiasaan ini dilakukannya sejak setahun silam, bertepatan dengan buah hatinya Ahimsa Nyala (22 bulan) yang memasuki fase mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Ayi yang kebetulan hobi memasak sejak kecil, saat itu mulai menjajal resep berbagai masakan sehat untuk sang buah hati.
Resepnya terbilang unik. Berpegang pada konsep makanan sehat tanpa 4P (pengawet, pewarna, penyedap, perasa buatan), Ayi meyakini makanan sehat untuk anak dan orang dewasa sebenarnya tak berbeda jauh.
"Aku ingin menunjukkan kalau anak pada fase MPASI itu bisa mengonsumsi makanan orang dewasa. Cuma untuk konsumsi anak, dikurangi kadar gula, garam dan disesuaikan teksturnya," beri tahu Ayi yang mulai menerapkan gaya hidup sehat sejak empat tahun lalu.
Meski belajar memasak secara autodidak, wanita lulusan teknik arsitektur ITB ini percaya diri membagikan foto kreasi masakannya di Instagram. Ayi ingin berbagi dan mendorong para ibu agar berani dan rajin ke dapur.
"Aku melihat sekarang banyak ibu-ibu yang jadi ragu atau enggak percaya diri untuk masuk dapur. Mungkin karena kemudahan teknologi juga, memesan makanan lebih gampang atau memilih pergi ke restoran. Jadi orang jarang memasak lagi di zaman sekarang ini," ucap wanita yang belajar memasak sejak kelas 5 SD ini.
Padahal, Ayi percaya hidup sehat itu harus dimulai dari rumah. Agar para ibu tertarik kembali ke dapur, Ayi menata masakannya dengan cantik. "Aku ingin mendorong ibu-ibu untuk percaya diri, kalau mereka bisa masak yang cakep, yang keren kayak di kafe. Makanya aku menata gimana caranya supaya masakan itu enggak kalah dibanding yang dibeli," Ayi beralasan.
Ia percaya semua orang bisa memasak, asalkan mau terus belajar. "Memang ada yang berbakat masak. Tapi juga bukan berarti ada orang yang enggak bisa memasak selamanya," imbuh Ayi.
(yuri / gur)
