Shandy William, Dari Taekwondo Membawa Prestasi Hingga Membiayai Umrah Orang Tua
TABLOIDBINTANG.COM - Lahir dan besar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di usia 5 tahun Shandy William (22) diarahkan orang tua untuk berlatih seni bela diri taekwondo.
Shandy mendalami taekwondo bukan lantaran terlihat keren atau bak jagoan. Taekwondo berperan memperbaiki perilakunya.
“Selain untuk melindungi diri dari hal-hal negatif, (dengan berlatih taekwondo) saya bisa meredam emosi dan lebih tenang,” kata Shandy, yang mengaku belum pernah berkelahi dengan orang lain.
Shandy William mengenang masa remajanya, ketika suatu kali berjalan di tengah keramaian. Tiba-tiba seorang teman memukul wajah aktor kelahiran 21 Juli 1996 ini. Shandy memilih tidak membalas.
“Saya takut kalau dia saya pukul, malah babak belur,” kata cowok yang hobi berenang dan main game ini.
Sebagai pemegang sabuk hitam, saat SMP Shandy mengikuti banyak kejuaraan taekwondo antarpelajar, hingga tingkat nasional nasional. Segudang prestasi sudah diraih penyuka jengkol ini. “Waktu saya duduk di kelas 3 SMP, lawan yang dihadapi dalam pertandingan malah sudah senior,” ceplos penyuka warna merah ini.
Kelas 2 SMA, Shandy mendapatkan beasiswa dari sekolah khusus atlet SMA Negeri Ragunan, Jakarta. Shandy pun pindah dari Kota Seribu Sungai. Di sekolah baru, ia dikirim untuk mengikuti kompetisi taekwondo taraf internasional, seperti yang berlangsung di Thailand dan Korea Selatan. “Di Thailand saya menjadi juara 3,” ingat Shandy.
Awal tinggal di Jakarta, Shandy tidak betah, karena keluarga besarnya ada di Banjarmasin. Setelah berlatih taekwondo dan badan lelah, biasanya Shandy berbagi cerita kepada mereka.
“Saya maunya minta pulang ke Banjarmasin,” aku anak bungsu dari 2 bersaudara ini.
Akan tetapi lama-kelamaan rasa tidak betah Shandy terkikis. Ia ingin membahagiakan keluarga dengan kado prestasi dari Jakarta. Pada 2018, ia membiayai perjalanan umrah orang tua.
“Sebagai anak saya berkewajiban membuat orang tua bangga. Setiap pulang ke Banjarmasin pun saya membawakan sesuatu untuk mereka,” imbuh Shandy William, yang setahun dua kali mudik ke Banjarmasin.
(han / gur)