Arswendo Atmowiloto dan Nama Samarannya: Titi Nginung, Lani Biki, dll
TABLOIDBINTANG.COM - Arswendo Atmowiloto lahir di Solo, 26 November 1948 dengan nama asli Sarwendo. Saat memulai karier sebagai penulis dia mengutak-atik namanya, Sarwendo diubah menjadi Arswendo dan lalu ditambahkan nama sang ayah, Atmowiloto, jadilah Arswendo Atmowiloto.
Dengan nama ini ayah tiga anak dan kakek 6 cucu itu berkibar di dunia sastra dan jurnalistik. Saat jenazahnya dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (20/07) lalu, ditambah nama babtis, di pusaranya tertulis Paulus Arswendo Atmowiloto.
Selain memakai nama populernya, Arswendo juga banyak menulis novel atau cerita bersambung dengan menggunakan nama samaran. Salah satu nama samarannya yang populer adalah Titi Nginung. Nama ini dipakai ketika Arswendo menulis cerita bersambung Opera Jakarta yang dimuat di harian Kompas awal 80-an.
Cerita bersambung ini memakai tokoh utama Yoko, yang sepertinya dicuplik dari serial Mandarin populer The Return of the Condor Heroes. Semasa hidup Arswendo juga penggemar serial Mandarin, selain mengoleksi banyak komik silat. Mungkin karena kegemaran pada komik silat dan serial Mandarin, Arswendo Atmowiloto fasih membuat cerita silat serial Senopati Pamungkas yang legendaris itu. Versi lengkap serial Senopati Pamungkas yang sekarang masih banyak dipajang di toko buku luar biasa tebalnya.
Setelah versi cerita bersambungnya mendapat respon bagus, Opera Jakarta diangkat ke layar lebar, disutradarai Sjuman Djaya (almarhum) dan dibintangi Zoraya Perucha, Deddy Mizwar, Ray Sahetapydan Soekarno M. Noor.
Tak hanya satu, Arswendo Atmowiloto punya beberapa nama samaran yang dipakai saat mempublikasikan karya novelnya. Dia pernah menggunakan nama samaran Lani Biki (permainan kata dari laki bini) saat menulis cerita bersambung Auk di koran Suara Pembaruan. Sementara saat menulis cerita bersambung Sudesi: Sukses dengan Satu Istri yang dimuat harian Kompas, menggunakan nama samaran Sukmo Sasmito. Arswendo Atmowiloto juga pernah memakai nama samaran Said Saat dan BMD Harahap.
Satu kesempatan saat ditanya soal nama-nama samaran yang dipakai, Arswendo Atmowiloto mengaku iseng saja. Tak ada alasan khusus, termasuk alasan menggunakan nama samaran tertentu. Dengan menggunakan nama samaran atau nama populernya, karya-karya Arswendo Atmowiloto terbukti tetap digemari.