Hingga Menjelang Akhir Hayatnya, Dorce Masih Mengalami Diskriminasi Bahkan Teror
TABLOIDBINTANG.COM - Dorce Gamalama meninggal dunia pada Rabu (16/2) sekitar pukul 07.30 WIB. Seperti diketahui, bahwa Dorce terlahir sebagai seorang laki-laki dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi dari pasangan Achmad dan Dalifah, pada 21 Juli 1963 di Solok, Sumatra Barat.
Dorce merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Namun kedua orang tuanya meninggal ketika masih anak-anak. Hingga akhirnya dirawat oleh neneknya yaitu Siti Darama. Pada usia dua tahun ia pindah bersama neneknya ke Jakarta. Dan usia lima tahun, Dorce dimasukkan ke taman kanak-kanak yang lokasinya tak jauh dari rumah bibinya di Kramat Sentiong. Setahun kemudian ia disekolahkan di SD Salmin.
Saat masih SD, Dedi kerap menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers. Ketika masuk SMP ia semakin tidak tertarik pada pelajaran sekolah dan lebih memusatkan perhatian pada bidang menyanyi. Selain itu ia juga mulai menyadari kecenderungannya untuk tertarik menjadi wanita. Hal ini juga ia manfaatkan untuk membuat penampilannya di panggung semakin menarik, yaitu melawak dengan berpura-pura menjadi wanita. Ketika itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.
Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, Dorce kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita. Hal ini dilakukannya di Surabaya pada tahun 1983 dengan dokter saat itu adalah ahli bedah plastik dari RSUD dr. Soetomo, Prof. Dr. dr. Djohansjah Marzoeki Sp.BP. Prosedur untuk menjalani operasi kelamin saat itu tidak mudah, memerlukan ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti ahli bedah, ahli andrologi, ahli jiwa, ahli urologi, dan sebagainya. Setelah empat bulan menunggu, Dorce secara medis dinyatakan layak menjalani operasi pergantian kelamin. Dan pengadilan pun mengesahkannya sebagai wanita.
Namun hingga menjelang akhir hayatnya, Dorce mengaku masih mengalami diskriminasi, bahkan teror. Hal ini terkait perubahan jenis kelamin (trans-gender) yang dia lakukan.
"Saya masih mengalami diskriminasi dalam hidup. Tapi saya terus berjuang melakukan yang terbaik untuk anak-anak (asuh) saya," ungkap Dorce beberapa waktu lalu.
Bentuk diskriminasi yang dialami Dorce, salah satunya dalam hal pekerjaan. "TV takut dihujat, takut dicaci karena pakai Dorce," ucapnya.
Tapi Dorce tidak lantas merasa terpuruk. Baginya, rezeki manusia sudah ada yang mengatur. "Kalau TV di dunia sudah tidak ada yang mau makai saya lagi, mudah-mudahan nanti di TV-Nya Allah," ucapnya berharap kala itu.
Sementara itu, teror dari orang-orang yang kontra terhadapnya kerap datang melalui pesan singkat. Tapi lagi-lagi Dorce tidak ambil pusing. "Isinya mencaci maki saya. Saya balas saja, saya bilang terima kasih, mungkin Anda jauh lebih baik dari saya," tutur Dorce lagi.
Trans-gender yang Dorce lakukan memang tidak semua orang bisa menerima. Namun, artis serba bisa ini tetap teguh dengan keyakinan dirinya. "Saya tidak peduli meski banyak yang bilang saya melanggar kodrat. Kalaupun Allah menempatkan saya di neraka, saya siap menjalani," pungkasnya.