Tengku Syaira Anataya dan Risiko Menjadi Anak Pasangan Artis
TABLOIDBINTANG.COM - Dukungan kepada Tengku Syaira Anataya sejatinya sudah diberikan Tengku Firmansyah dan Cindy Fatika Sari sebelum dia terjun ke dunia hiburan.
Mereka pula yang mendorong dan menyemangati Chacha menjadi artis.
"Awalnya aku takut menjadi pemain sinetron. Selain jadwal kerjanya padat, aku juga bingung memulai sesuatu yang belum pernah aku coba sebelumnya," jelas Chacha yang enggan menjadi artis lantaran hampir tidak punya waktu untuk keluarga.
"Dulu setiap mereka pulang ke rumah, aku sudah tidur. Keesokan harinya saat aku bangun tidur, mereka sudah berangkat syuting lagi," tambahnya. Keraguan Chacha mulai hilang setelah berhasil diyakinkan oleh orang tuanya bahwa ia bisa melakukannya.
"Mama mengatakan bagaimana aku tahu hasilnya kalau aku sendiri belum mencoba," Chacha mengingat omongan mama.
Keyakinan orang tuanya berbuah manis. Kini, finalis Gadis Sampul tahun 2014 ini telah menjelma menjadi pemain sinetron.
Darah seni yang mengalir di tubuhnya membuatnya cepat belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Hanya, Chacha harus selalu siap menghadapi cibiran atau omongan miring yang menyebut dirinya hanya mendompleng nama orang tuanya.
"Inilah risiko menjadi anak artis," tandas Chacha yang menyadari tidak akan mudah lepas dari bayang-bayang orang tuanya.
Ia menegaskan, apa yang diperolehnya saat ini bukan bantuan, apalagi pemberian orang tua.
"Aku bisa main sinetron karena usaha aku sendiri, ikut kasting sendiri. Bukan dibantu papa dan mama," katanya. Sebagai anak artis, Chacha harus hati-hati dalam bertutur dan bertindak.
Ia tahu apa pun yang dikerjakannya akan selalu dikaitkan dengan orang tuanya.
“Aku harus menjaga perkataan dan sikap aku. Kalau aku berbuat baik tentu orang tua aku juga ikut baik namanya. Begitu sebaliknya, kalau aku berbuat hal yang tidak baik, nama orang tua akan ikut tidak baik," jelas Chacha yang selalu diingatkan orang tuanya untuk salat lima waktu setiap hari.
Chacha membantah penampilannya yang berhijab mengikuti mamanya. Biar dibilang mirip. Menurut Chacha, keputusan untuk berhijab datang dari diri sendiri, tanpa ada pengaruh dari orang tua atau orang lain.
“Memakai hijab adalah suatu kewajiban. Mama menangis melihat aku berhijab dan papa bangga sama aku,” ujar Chacha yang sudah dua tahun berhijab.
(han / gur)