Tak Hadiri Pemakaman Rekannya, Ifan Seventeen Minta Maaf
TABLOIDBINTANG.COM - Band Seventeen menjadi korban dalam musibah tsunami Selat Sunda yang menerjang Lampung dan Banten, Sabtu (22/12) malam. Saat musibah terjadi, Seventeen tengah berada di atas panggung menghibur penonton di acara Employee Gathering PLN UIT JBB yang digelar di Tanjung Lesung, Banten.
Akibat dari musibah ini, dua dari empat personel Seventeen yakni Bani, bassis dan Herman, gitaris dipastikan meninggal dunia. Sementara Andi sang drummer hingga kini masih dalam proses pencarian.
Tak hanya personel, dua kru Seventeen yakni Oki Wijaya, road manager mereka dan Rukmana Rustam atau Ujang pun turut menjadi korban tewas. Sampai saat ini, hanya Ifan sang vokalis yang ditemukan selamat.
Hari ini, Senin (24/12), keempat korban akan dimakamkan di tempat berbeda. Bani dimakamkan di Gamping, Yogyakarta, Herman di Tidore, Oki Wijaya di Krapyak, sedangkan Ujang di Ciledug.
Sayangnya, Ifan tak bisa ikut mengantar rekan-rekannya ke peristirahatan terakhir mereka. Pemilik nama asli Riefian Fajarsyah itu masih fokus mencari Andi dan istrinya, Dylan Sahara yang saat ini masih belum diketahui kabarnya.
Ifan pun menuliskan permintaan maafnya untuk sahabat-sahabatnya lewat postingan di Instagramnya.
"Sobb @baniseventeen, ko emann @hermanseventeen, poooo @oki_wijaya, jaaaang @rukmanarustam. Minta maaf minta ampun aku ga bisa nganterin sampe akhir, aku masih harus cari Dylan sama Andi," tulis Ifan Seventeen di keterangan fotonya, Senin (24/12).
Meski demikian, Ifan tetap mendoakan para sahabatnya. "Yang tenang yo cahh. Yang ikhlas disana yaaa, InsyaAllah kita disini ga akan putus ngirimin doa sampe kita ktmu lagi nanti," tutup Ifan Seventeen.
(dika / wida)