Agar Rohis Sekolah Tidak Jadi Sarang Radikalisme
TABLOIDBINTANG.COM - Semua tahu, masa muda harus diisi dengan aktivitas yang positif. Terlibat dalam kegiatan kayak Kerohanian Islam (Rohis) di sekolah atau kampus adalah salah satu aktivitas positif itu.
Masalahnya, belakangan ini ada orang-orang tidak bertanggungjawab yang mencoba menunggangi Rohis untuk kepentingan mereka sendiri.
Mereka berusaha meracuni anggota Rohis dengan paham-paham yang tidak sesuai dengan kepribadian kita sebagai orang Indonesia.
Paham-paham radikal dijejali ke otak anggota rohis tanpa disadari. Apa yang mereka katakan dianggap kebenaran dari agama suci, padahal itu adalah racun yang menyesatkan.
Bukannya mencintai kelembutan, mereka malah disuruh mencintai kelompok radikal seperti ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang kejam dan brutal.
Ini bukan omong kosong. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Anas Saidi dan Endang Turmudi dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menyebutkan bahwa:
-25% siswa menyatakan Pancasila tak lagi relevan.
-84,8% siswa setuju dengan penerapan syariat Islam.
-5% siswa setuju dengan ISIS.
Untungnya, jumlah orang yang setuju ISIS masih sedikit, cuma 5 persen dari jumlah keseluruhan siswa. Itu artinya, 95% siswa tidak setuju dengan ISIS. Jumlah ini memang sedikit, tapi bukan berarti kita boleh lengah.
Kita harus membentengi sekolah dan Rohis dari paham-paham yang nggak mencintai kedamaian ini.
Kita harus tetap yakin bahwa Tuhan menurunkan agama agar kita saling mencintai bukannya memusuhi, saling menyayangi bukannya memerangi, saling melempar senyum bukan melempar peluru dan roket. Masih banyak Rohis dan mushola sekolah yang belum terpengaruh paham seperti ini.