Tak Mau Jadi Korban KDRT, Jangan Pilih yang Suka Mengamuk, Sekaya Seganteng Apapun
TABLOIDBINTANG.COM - KDRT seperti dialami Nindy Ayunda, yang lalu membuatnya menggugat cerai, masalah rumit yang sering terjadi pada banyak pasangan lain dalam kehidupan sehari-hari. Suami-istri yang dari luar tampak baik-baik saja, bahkan sering terlihat tampil mesra, ternyata mengalami kekerasan domestik dalam rumah tangganya. Sering pajang foto mesra di sosmed, atau sering menceritakan kebahagiaan perkawinannya, ternyata….
Pemicu KDRT bisa apa saja, tapi dampkanya pasti akan menghancurkan perkawinan, bahkan ketika si istri memilih bertahan dengan berbagai pertimbangan. Perkawinan seperti apa kalau ada istri yang teraniaya secara fisik dan mental? Anak-anak seperti apa yang tumbuh dalam keluarga seperti ini? Tak ada alasan yang cukup masuk akal untuk memilih bertahan dengan suami yang suka mengamuk lalu memukul dan menendang. Uang atau kemewahan seperti apa yang bisa menggantikan luka fisik dan batin?
Dalam banyak kasus, KDRT sering tak mudah diselesaikan. Nasehat juga ancaman dari pihak istri dan keluarga sering hanya bersambut permintaan maaf pelaku dan KDRT kembali berulang. Ada juga pasangan yang memilih berkonsultasi dengan profesional untuk menyelesaikan. Dalam banyak kasus, problem psikologis (dari pelaku) sering jadi pemicu. Trauma masa kecil, ketakmampuan mengendalikan emosi, stres, dan banyak faktor lain bisa jadi penyebab. Setelah semua cara yang mungkin ditempuh tapi KDRT tetap terjadi, percayalah tak ada lagi alasan untuk mempertahankan perkawinan.
Tahun 2020 hingga bulan November, Komnas Perempuan menerima pengaduan KDRT sebanyak 1.190 kasus dengan mayoritas korban istri. Jumlah ini tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Tentu saja tak semua istri yang mengalami KDRT mengadu ke Komnas Perempuan. Kasus yang sebenarnya pasti lebih. Banyak yang memilih diam sambil coba mencari jalan keluar sendiri. Apapun jalan keluar yang dipilih mereka yang mengalami KDRT, satu hal yang pasti: tak ada istri yang boleh diperlakukan buruk atau kasar oleh suaminya. Sekali Anda diam saat dipukul atau ditendang, waspadalah peristiwa yang sama akan berulang.
Apa yang harus dilakukan agar tak terjebak dalam perkawinan yang penuh kekerasan? Jawabnya: Jangan menikah dengan laki-laki yang tak bisa mengendalikan emosi dan senang memukul atau menendang. Masa pacaran adalah momen yang krusial untuk mengenali karakter pasangan. Jangan dulu bangga saat pacar memukuli pria lain yang coba menggoda Anda. Jangan senang dulu saat pacar mengamuk dan menganiaya orang lain karena membela Anda. Orang yang sama, yang pernah memukuli orang lain karena Anda, bukan tak mungkin satu saat memukuli Anda karena orang lain.
Punya pacar ganteng, semua juga maunya begitu. Punya calon suami sukses dan kaya, itu lebih biasa lagi. Tapi jangan pernah pilih pria seganteng dan sesukses apapun kalau dia tak bisa mengendalikan emosi dan sering mengamuk lalu menganiaya orang lain. Jangan sampai Anda dan anak-anak jadi korban.