Lagi Covid Jasa Open BO Jalan Terus, Bagaimana Prokes-nya?
TABLOIDBINTANG.COM - Selama pandemi Covid-19 banyak tempat hiburan untuk pria dewasa ditutup. Beberapa panti pijat plus yang nekat beroperasi berisiko digerebek Satpol PP. Di dunia nyata, seperti banyak pelaku bisnis lain, penjual jasa esek-esek juga mengalami kesulitan mencari pelanggan. Tempat kerja tak boleh beroperasi. Tapi di dunia maya, transaksi layanan ini tetap berlangsung seolah tak terpengaruh Covid-19. Di sosial media banyak sekali akun yang menawarkan layanan seks yang populer dengan istilah Open BO.
Pria dewasa rata-rata pasti familer dengan istilah Open BO (booking out). Istilah ini digunakan untuk penjual jasa esek-esek yang menawarkan diri lewat sosial media. Ketik frasa Open BO dan Anda akan menemukan banyak sekali akun yang menawarkan jasa ini. Beberapa memakai foto wanita cantik yang dipajang terang-terangan. Ada juga yang fotonya sedikit disamarkan sambil tetap menawarkan pose sensual. Akun-akun itu tak hanya berisi foto wanita, tapi juga pria. Mereka menawarkan diri melayani wanita atau sesama pria.
Jasa yang ditawarkan tak semata layanan seks secara langsung, tapi juga phone seks atau video call seks atau pijat sensual, entah apa lagi. Beberapa memasang tarif yang ditulis dengan jelas. Dan, semua akun Open BO itu menjanjikan layanan memuaskan tanpa tipu-tipu. Soal tipu-tipu ini perlu mereka tegaskan karena penipuan dengan modus ini juga marak. Pelanggan sudah mentransfer uang sesuai kesepakatan, tiba-tiba akun menghilang, no HP yang tak tertera tak bisa dihubungi. Kalau sudah begini, pastilah korban malu untuk melapor. Masak ditipu akun Open BO lapor polisi, apa kata dunia? Malu dua kali, sudah pesan cewek atau cowok Open BO, eh malah kena tipu.
Tapi risiko tertipu tak hanya berpotensi dialami pelanggan. Penjual dan pelanggan sama-sama sangat mungkin jadi korban penipuan. Dua orang tak saling kenal, bertransaksi secara virtual, tidak ada pihak ketiga sebagai penjamin seperti di e-commerce, misalnya, peluang terjadi penipuan sangat besar. Risiko jadi korban kejahatan juga sering mengintai penjual dan pelanggan dalam bisnis ini. Di media kita sering membaca berita tragis cewek Open BO yang dirampok atau bahkan dibunuh pelanggannya.
Saat pandemi Covid seperti sekarang, saat semua orang harus menjaga jarak, memakai masker dan sering cuci tangan, apakah prokes juga berlaku dalam bisnis ini? Bagaiman caranya? Di luar sulitnya menerapkan prokes dalam urusan ini, sebaiknya pikirkan dulu sebelum menjadi pemberi atau pengguna layanan ini. Tidak kenal, belum pernah bertatap muka, Anda tidak tahu siapa orang yang akan Anda hadapi. Bisa jadi yang muncul pria bertampang seram, atau sosok yang jauh dari fotonya.