Kakak Pangeran Philip Nikahi Nazi, Ibunya Menolong Yahudi Dari Kekejaman Hitler
TABLOIDBINTANG.COM - Jauh sebelum drama Pangeran Harry dan Meghan Markle, banyak drama telah terjadi sepanjang sejarah keluarga kerajaan Inggris. Salah satunya, kehidupan Pangeran Philip. Pangeran Philip, yang meninggal Jumat (9/4) lalu di usia 99 tahun, berasal dari keluarga bangsawan Yunani dan Denmark yang memiliki kisah cukup kelam di awal abad 20. Pangeran Philip adalah anak bungsu, ia memiliki 4 kakak perempuan dan dua diantaranya menikahi keluarga kerajaan Jerman, yang kemudian menjadi petinggi Nazi.
files/large/prince-william-and-queen-elizabeth-oprah-daily.jpg
Sementara di sisi lain, ibunya yang sempat masuk sanatorium, membantu menolong orang-orang Yahudi yang menjadi kejaran dan korban penyiksaan Nazi. Begini, lika-liku kisah keluarga pangeran Philip di masa lampau.
Keluarga Bangsawan dalam Pelarian
Pangeran Philip adalah anak kelima dari Pangeran Andrew dari Yunani-Denmark dan Putri Alice Battenberg keturunan Inggris-Jerman. Keempat kakaknya adalah Princess Margaritha, Theodora, Ceclilie dan Sophie. Sejak kecil, Pangeran Philip dekat dengan ibunya, yang di masa-masa tuanya menghabiskan hidupnya di Istana Buckingham.
Ayah Philip, Pangeran Andrew dari Yunani masih keturunan dinasti Romanov juga. Ia ikut dalam perang Balkan dan perang Greco-Turki. Pada tahun 1922, keluarga besar Philip lari dari Yunani, ketika kakek Philip dihukum mati oleh Dewan Revolusioner. Mereka lari ke Paris.
Pada tahun 1930, pernikahan Pangeran Andrew dan Putri Alice pun berakhir. Meski tak pernah resmi bercerai, Pangeran Andrew pergi ke Monte Carlo bersama simpanannya hingga meninggal di sana, di tahun 1944. Philip dan kakak-kakaknya bersama ibunya. Sejak tahun 1939, Philip tak pernah melihat ayahnya lagi.
Dalam masa pembuangan di Paris, ibu Philip, Alice mengalami gangguan. Alice disinyalir mendengar suara-suara, dan suara-suara itu menurutnya berusaha menyampaikan sebuah pesan religius untuk dunia ini. Putri Alice didiagnosis mengalami schizophrenic. Saat Philip berusia 9 tahun, ibunya dikirim oleh keluarga ke Sanatorium di Swiss, diluar keinginannya.
Setelah keluar dari sanatorium, Putri Alice tak punya tempat tinggal. Ia tinggal dari tempat ke tempat penginapan kecil di Jerman dan tak melihat Philip sampai kakaknya pHilip, Cecile meninggal di usia 26 tahun karena kecelakaan pesawat bersama suaminya. Selama perang dunia ke II, zaman kependudukan Nazi di Eropa, Alice tinggal di Athena, Yunani. DI sinilah ia kerap menyembunyikan keluarga Yahudi yang jadi incaran Nazi. Alice menyembunyikan mereka di atap rumahnya, di tengah kengerian patroli Gestapo.
Tindakan heroiknya ini, di kemudian hari diapresiasi oleh Pusat Holocaust Yad Vashe, Israel. Di tahun 1993 Alice diberikan penghargaan. Philip, mewakili ibunya pergi ke Israel. Pada tahun 1967, Alice resmi tinggal di istana Buckingham bersama Philip. Dua tahun kemudian dia meninggal, tanpa meninggalkan kepemilikian apapun. Sebelum meninggal, ia menulis catatan kecil yang mengharukan untuk Philip. “Philipku tersayang, tetap kuat dan jadilah pemberani. Ingatlah, aku tidak pernah meninggalkanmu. Kamu akan selalu menemukanku, di saat kau membutuhkannya. Semua cintaku untukmu. Tertanda, ibumu yang sudah tua,” begitu Alice menulis pesan terakhirnya untuk Philip.
Kakak Philip: Putri Margaritha (1905-1981)
Kakak tertua Philip, Putri Margaritha menikahi Gottfried, Pangeran Hohenlohe-langenhurg, seorang aristokerat Jerman yang kemudian bergabung dengan Nazi. Meski tergabung dengan Nazi, Gottfried termasuk perwira yang tidak sepaham dengan doktrin-doktrin Hitler. Ia bahkan masuk dalam “Operasi Valkyrie”, operasi militer khusus, yang berencana membunuh Hitler di tahun 1944.
Kita tahu operasi ini gagal. Perwira-perwira yang masuk dalam operasi ini kocar-kacir melarikan diri, ada yang dihukum mati. Gottfrid menghindari hukuman mati, lari bersama keluarganya sesuai rencana dan hidup sampai tahun 1960.
Putri Margarita punya enam anak. Lima diantaranya hidup hingga dewasa, dan berinteraksi dengan paman mereka, Pangeran Philip. Bahkan mengunjungi Putri Anne—adik Pangeran Charles ketika lahir.
Putri Theodora (1906-1963)
Thedora, satu-satunya kakak Philip yang tak terpikir menikah denga perwira Nazi. Dia memilih menikah dengan sepupunya Berthold, Margrave of Baden. Dia memilki tiga anak, dan meninggal pada tahun 1969, beberapa minggu sebelum ibunya meninggal.
Putri Cecilie (1911-1937)
Philip memiliki hubungan paling dekat dengan Cecilie, yang menikahi sepupunya Georg Donatus, keturunan Grand Duke of Hesse and by Rhine. Pasangan ini bergabung dengan partai Nazi pada Mei 1937. Beberapa bulan kemudian setelah bergabung, Cecilie yang tengah hamil 8 bulan, anak ketiganya meinggal dalam kecelakaan pesawat terbang bersama dengan suami dan kedua anak lainnya. Dalam sebuah foto ditemukan, pemakaman keluarga ini dihadiri perwira-perwira berseragam NAZI.
Putri Sophie (1914-2001)
Sophie menikahi sepupunya, Pangeran Christoph of Hesse di usia 16 tahun. Christoph adalah direktur Angkatan Udara Nazi dan menduduki perwira tinggi di SS. Di tahun 1936, Sophie bahkan menjadi salah satu tamu di acara pernikahan tangan kanan Hitler, Herman Goering. Ia juga bertemu Hitler dalam resepsi tersebut dan menulis pendapatnya tentang tokoh yang dikenal paling kejam ini. “Dia (Hitler) menawan dan pria yang cukup sederhana.”
Sophie dan Chirstoph menamai salah satu putra mereka Karl Adolf, mengenang Adolf Hitler. Christoph meninggal dalam pertempuran di udara pada tahun 1943, kemudian Putri Sophie menikah lagi dengan Pangeran George William of Hanover tiga tahun kemudian.
Sophie termasuk yang sering berinteraksi dengan Pangeran Philip dan menjadi ibu baptis untuk Pangeran Edward.