Masih Ingat Eduardo Palomo? Meninggal Mendadak Saat Tertawa di Usia 41 Tahun
TABLOIDBINTANG.COM - Jauh sebelum demam korea, negeri ini dilanda demam telenovela di tahun 1990an. Masih ingatkah Anda dengan salah satu aktornya, Eduardo Palomo dari serial Corazon Salvaje atau Hati yang Berduri di tahun 1993. Ia bermain bersama dengan Edith Gonzales.
Hati yang Berduri tak hanya sukses di Indonesia, tapi hampir di 140 negara. Ini membawa karier Eduardo dan Edit Gonzales melesat. Eduardo menjadi aktor populer Meksiko yang kemudian pada 2003 mendapat peluang berkarier di Hollywood. Eduardo beserta istri dan anak-anaknya pindah ke Los Angeles, dan ia membintangi serial King Pin yang ditayangkan di stasiun TV NBC.
Hari-harinya yang cemerlang, semangat dan keceriaannya tiba-tiba terhenti di Kamis malam, 6 November 2003. Malam itu, usai menonton film Argentina di Festival Film Amerika Latin. Eduardo beserta keluarga dan sejumlah kolega memutuskan makan malam di sebuah restoran di Los Angeles, Amerika Serikat.
Saat makan malam, seseorang menceritakan sebuah lelucon. Eduardo tertawa. Anehnya, dia tampak tertawa dalam kondisi setengah tak sadar. Tiba-tiba tawa itu terhenti sekejap dan ia jatuh terlentang di atas lantai. Ini mengejutkan semua yang ada di meja tersebut. Menyadari sang aktor tak bereaksi lagi, Eduardo dilarikan ke rumah sakit. 45 menit, tim dokter berusaha mengembalikan kesadarannya. Namun Eduardo tak pernah kembali lagi. Pada pukul 23.32, Eduardo dinyatakan meninggal dunia pada usia 41 tahun akibat serangan jantung.
“Tak ada yang menyangka. Kami pergi ke bioskop bersama. Lalu kami makan di tempat ini. Baru saja kami duduk. Lalu seorang teman menceritakan sebuah cerita yang sangat lucu. Dia (Eduardo) tertawa, terbahak-bahak. Lalu tiba-tiba hilang begitu saja. Istrinya Carina bilang, dia tertidur. Saya bilang, bagaimana dia bisa tertidur? Eduardo sempat kembali kesadarannya, dia menarik nafas panjang. Itu nafas terkhirnya,” kenang Yareli Arizendi, sutradara dan teman dekat yang ada di malam itu.
Tidak ada yang tahu, kapan Allah memanggil kita. Bisa kapan saja dan di mana saja, menurut kehendakNya, menurut caraNya. Eduardo Palomo meninggalkan dunia ini, di tengah puncak popularitasnya, dengan tawa.