Barabas, Novel Terakhir Karya Arswendo Atmowiloto
TABLOIDBINTANG.COM - Barabas Diuji Segala Segi, begitu judul novel terakhir karya sastrawan dan wartawan senior Arswendo Atmowiloto, yang meninggal dunia pada 19 Juli lalu di usia 70 tahun. Konon novel ini diselesaikan Arswendo saat kondisi kesehatannya mulai menurun. Selain novel Barabas, saat sakit Arswendo juga menyelesaikan satu cerpen yang kemudian dimuat di harian Kompas. Di cerpen terakhir karyanya itu Arswendo Atmowiloto seolah sedang mengajak berbincang penyakit yang menyerang tubuhnya, dan mengajukan banyak pertanyaan.
Arswendo Atmowiloto membuka cerita di novel ini dengan memperkenalkan sosok Barabas dengan kalimat begini: Inilah kesaksian hidup Barabas, lengkapnya Yesus Barabas. Nama lengkap itu tercatat karena Barabas masuk penjara, dan kebiasaan penjara adalah mencatat nama narapidana secara lengkap, dengan semua nama alias atau nama yang pernah dipergunakan.
Meski berseting penjara, novel Barabas bukan berisi pergulatan batin Arswendo Atmowiloto selama dipenjara karena kasus tabloid Monitor. Arswendo sudah banyak menulis seputar pengalaman dipenjara dalam bentuk novel maupun kesaksian. Novel ini tidak berseting Indonesia, tokohnya bukan orang Indonesia, dan masalah juga bukan masalah Indonesia. Penjara yang diceritakan menjadi tempat Barabas ditahan berada di Jerusalem. Musuh Barabas adalah tentara Romawi, yang sangat dibencinya. Tampaknya Arswendo melakukan studi khsusus sebelum menulis novel ini.
Kalau kita menulis kata Barabas di internet, Wikipedia memberikan tulisan panjang siapa sosok ini. Barabas, nama lengkapnya Yesus Barabas, adalah seorang pemberontak nasionalis. Barabas digambarkan oleh Alkitab sebagai seorang narapidana atau tahanan politis Romawi, yang memberontak dengan melakukan pembunuhan dan pencurian di zaman pemerintahan Pontius Pilatus.
Sepertinya Arswendo Atmowiloto sengaja memilih memakai tokoh ini untuk menyampaikan perenungannya. Ditulis dalam bab-bab pendek terdiri dari dua atau tiga halaman, Barabas Diuji Segala Segi sangat mudah dibaca. Sebagai seorang pencerita ulung yang sudah menulis novel dalam berbagai genre, ketrampilan Arswendo Atmowiloto masih terlihat di karya terakhirnya. Bacaan yang pasti ditunggu oleh mereka yang selama ini menggemari karya-karya Arswendo Atmowiloto.