Pecah! Westlife Tutup Konser World Tour di Kuil Sam Poo Kong Semarang
TABLOIDBINTANG.COM - Grup vokal asal Irlandia, Westlife memanaskan kuil Sam Poo Kong, Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (1/9) malam. Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily mengobati kerinduan penggemar pada konser world tour bertajuk Wetslife The Twenty Tour, sekaligus merayakan reuni setelah 7 tahun vakum.
Kuil Sam Poo Kong menjadi tempat terakhir dalam gelaran Westlife The Twenty Tour, setelah sebelumnya boyband asal Irlandia ini menyapa fans di sejumlah negara.
Konser Westlife The Twenty Tour dimulai pada Mei 2019 lalu di Irlandia, kemudian merambah ke Inggris yang masuk dalam 34 kota di Eropa. Kemudian, ada 17 kota yang dikunjungi Westlife di Asia dan Indonesia menjadi negara terakhir yang kunjungi.
"Selamat malam Semarang. Bagaimana kabar kalian? Kami senang bisa di sini bernyanyi bersama Semarang. Kita akan berpesta Semarang. Ini adalah show terakhir kami The Twenty Tour dan kami memilih Indonesia untuk yang terakhir," ucap Shane Filan di atas panggung yang kemudian dilanjutkan dengan lagu My Love.
Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia selaku promotor, mengatakan konser Westlife yang digelar di Kuil Sam Poo Kong memberi kesan yang menyenangkan.
"Konser Westlife pada malam hari ini sangat pecah. Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” kata Anas Syahrul Alimi di Kuil Sam Poo Kong usai konser.
Menghadirkan legenda musik dunia seperti Westlife merupakan sebuah upaya dari pihaknya untuk mem-branding Sam Poo Kong dan Kota Semarang ke dunia internasional melalui pertunjukan music berkualitas.
“Saya kira apa yang terjadi pada malam hari ini adalah sebuah proses kolaborasi dari tiga mahakarya, yaitu mahakarya Kuil Sam Poo Kong, mahakarya masyarakat Jawa, dan juga mahakarya musik yang dimiliki oleh Westlife. Bagi saya, hal seperti ini harus tetap terus berlanjut di Semarang, agar nantinya salah satu kota besar di Indonesia ini akan terangkat namanya ke dunia internasional,” pungkas Anas Syahrul Alimi.
(pri/ari)