Kolaborasi Rafli Kande hingga Edo Kondologit untuk Perangi Covid-19

Ari Kurniawan | 22 Juli 2020 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Grup vokal Aletta Stars dengan formasi Thia, Fikri dan Stevani bukanlah sembarang pendatang baru. Mereka lahir dari ajang audisi menyanyi melalui dunia aplikasi SMULE tahun 2019, yang diikuti oleh peserta dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Taiwan, dan Hong Kong.

Single “Tak Ada Yang Tak Bisa” (TAYTB) adalah lagu preambule (pembuka) dari album “Ini Karya Aletta Stars" (dirilis 2021 format vinyl). Single ini dirilis lebih kepada project kemanusiaan, di mana ada persamaan rasa dari musisi Indonesia dan luar negeri di tengah bencana dunia wabah pandemi Covid-19.

“Semoga single TAYTB di project musik Pop Kemanusiaan ini adalah salah satu bentuk kepedulian musisi terhadap bencana yang terjadi di muka bumi ini,” ungkap Edo Kondologit.

Secara global, single ini bercerita tentang spirit kemanusiaan dalam menghadapi bencana. Single TAYTB karya dari Faizal Lubis (pernah menjadi additional keyboard di band Noah dan Radja, serta arranger beberapa lagu di album band Alexa & 3 Composers) selain sarat warna, juga merupakan hasil kolaborasi yang sinergis antara Aletta Stars dengan musisi terkenal lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Satu di antaranya ada Rafli Kande, seniman musik asal Aceh yang mendunia sekaligus anggota parlemen Republik Indonesia. Dengan liukan vokal khasnya yang mengartikan doa penyemangat dari para orang tua terdahulu, dimana doa tersebut juga untuk kesembuhan dan kembali sehat dari bencana apapun yang mendera manusia di dunia.

Lalu ada Edo Kondologit, salah satu penyanyi terbaik tanah air asal Papua. Selanjutnya ada Aweera vokalis dari band rock Pelita Lusoh yang setahun ini lagi ekspansi Go Internasional dari negara asalnya Malaysia. Band beraliran cadas ini terkenal dengan dua lagu dan video klip berjudul “Kekaseh Syurga” dan “PIL”. Banyak awak media asing dari negara-negara di Asia yang memprediksi band ini akan popular dan sehebat band legend Search.

Selain itu, ada Azlan yang tergabung di grup musik “Azlan & Typewriter”, artis musik asal negara jiran ini, karya lagunya yang berjudul “Jangan Khianati Aku” juga tengah digandrungi penikmat musik di negara Singapura, Brunei, dan Filipina. Karena dalam waktu sebulan viewers video klipnya di You Tube tembus angka 2 jutaan, ini sebuah kebanggaan industri musik di negaranya. 

Proses penggarapan single TAYTB ini dari awal hingga akhir tergolong cepat, yakni sekitar 10 hari. Komunikasi dua arah yang dibangun dari inisiasi project Pop Kemanusiaan hingga proses rekaman dan penggarapan video klip, dilakukan dengan diskusi setiap hari melalui teleconference aplikasi antara Faizal Lubis selaku produser musik sekaligus founder FABIS STUDIO yang memanajemeni grup vokal Aletta Stars di Jakarta dengan Osman Arrifin petinggi label musik internasional Life Records yang berkantor di tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Hong Kong.

“Project Pop Kemanusiaan di single TAYTB ini adalah sebuah kerjasama kehormatan, bukan saja antar musisi dan antar lembaga musik, tapi lebih kepada kerjasa sama antar negara dalam kepedulian bidang musik terhadap pandemi yang melanda dunia," ujar Osman Arrifin, CEO label Musik LIFE RECORDS International.

Menginggat di Indonesia dan dunia pada umumnya sedang masa pandemi Covid19, maka video klip lagu “Tak Ada Yang Tak Bisa” juga digarap dengan standar Physical Distancing atau pengambilan visual dari masing-masing personil. Semoga kehadiran single TAYTB di tengah suasana perayaan Idul Fitri 1441 H ini menjadi kemenangan kita dalam kepedulian terhadap bencana yang terjadi di muka bumi ini. 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait