Sinopsis Film Waiting for the Barbarians, Dibintangi Robert Pattinson
TABLOIDBINTANG.COM - Film "Waiting for the Barbarians" tayang serentak di seluruh dunia mulai Jumat (7/8). Di Indonesia, film yang dibintangi Johnny Depp dan Robert Pattinson ini ditayangkan secara eksklusif di Mola TV.
Selain Johnny Depp dan Robert Pattinson film Waiting for the Barbarians juga melibatkan banyak bintang kondang lain, seperti Mark Rylance, Greta Scacchi, Gana Bayarsaikhan, David Dencik, Harry Melling, hingga Bill Milner.
Kisah Waiting for the Barbarians diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis JM Coetzee, peraih penghargaan Nobel Sastra pada 2003. Film tersebut digarap Ciro Guerra, sutradara dari Kolumbia yang pernah mendapatkan Academy Award.
Film berdurasi 1 jam 52 menit tersebut juga diklaim menjanjikan suguhan visual menarik karena produksinya melibatkan sinematografer peraih Oscar, Chris Menges.
Apalagi, proses pengambilan gambar dilakukan di Maroko dengan setting pegunungan dan padang pasir.
Cerita film Waiting for the Barbarians berlatar belakang peristiwa pada abad 19 di wilayah Asia tentang gambaran imperialisme dan kolonialisme yang mengubah kehidupan manusia.
Johnny Depp berperan sebagai polisi kejam yang bertugas menyelesaikan pemberontakan dengan cara-cara keras seperti menggunakan penyiksaan dalam interogasi. Sementara Robert Pattinson yang berperan sebagai polisi junior yang selalu membayanginya.
Secara garis besar Waiting for the Barbarians menceritakan kisah saat seorang hakim yang bekerja di pos terdepan mulai mempertanyakan kesetiaannya ke penguasa. Hakim itu mempertanyakan kesetiaannya sejak para petugas keamanan negara yang dipimpin Johnny Depp datang.
Di wilayah yang tidak disebutkan namanya, dengan karakteristik geografis seperti Asia dan Timur Tengah, seorang hakim pemerintah kolonial (dimainkan Mark Rylance) bertugas mengawasi penduduk.
Suatu hari pemerintah kolonial dari tanah air si hakim di Eropa mengirim Kolonel Joll, petugas otoriter yang diperankan Johnny Depp. Semula, kolonel Joll berpura-pura memiliki sikap rendah hati dan mengesankan hingga mau bekerja sama dengan si hakim.
Namun, sebagai komandan pasukan rezim kolonial, Kolonel Joll kemudian melakukan serangkaian interogasi yang disertai dengan penyiksaan. Hal ini mendorong si hakim mulai tidak simpati dengan Kolonel Joll.
Sekalipun hakim memprotes tindakan kejam itu dengan alasan tidak ada pemberontakan, Kolonel Joll bersikukuh terus menahan dan menyiksa banyak penduduk lokal yang tidak bersalah.
Ia beralasan, mendengar info ada gangguan di perbatasan. Belakangan, petugas junior bawahan Kolonel Joll (Robert Pattinson) ikut terlibat melakukan serangkaian tindakan kejam.