DIOVER Bantu Pariwisata Maluku yang Terimbas Covid-19 Lewat Lagu Daerah
TABLOIDBINTANG.COM - Covid-19 menjadi momok global saat ini. Meluluh lantakkan banyak lini bisnis. Sektor pariwisata, terkena imbas paling besar. DIOVER—band asal Kendari—yang terdiri dari Rhino, Andry, dan Stanly turut merasakan, bagaimana keluarga yang tinggal di Maluku Utara dan bekerja di sektor pariwisata, terpaksa tidak bekerja selama lockdown beberapa bulan lalu. Ketika memasuki tatanan normal baru pun, pariwisata di Maluku dan daerah-daerah timur lainnya, masih sepi. Jangankan obyek pariwisata du timur. Bali saja yang selalu padat pengunjung, saat ini sepi.
Terpanggil untuk membantu menggerakkan kembali daya tarik pariwisata di daerah Maluku, Stanly vokalis Diover--yang aslinya orang Maluku ini, mengeluarkan lagu daerah dengan bahasa asli Maluku Utara. “Mudah-mudahan lagu ini bisa membantu mempromosikan kembali sektor pariwisata yang kena dampak corona sejak awal. Ada delapan orang kerabat saya di sektor pariwisata (Maluku Utara) enggak kerja karena dampak pandemi ini,” bilang Stanly.
Lagu yang terinspirasi Pandemi Covid-19 ini diciptakan oleh orang asli Maluku Utara, Jesaya Banari, Wilmar Goeslow Love, berjudul “Dabiloha”. “Lagu ini berkisah tentang kecantikan negeri—yang diasosiasikan sebagai wanita di lagu ini. Mau seperti apapun kondisinya, kecantikannya ini tidak bisa ditukar dengan apapun,” ungkap Stanly.
Bersyukur di tengah Pandemi yang serba terbatas ini, rekaman masih bisa berjalan dengan baik, dibantu oleh label dari Jakarta, Arrafi Records. Juga masih bisa membuat video klip, dengan mengusung model dan selebram lokal—asal Sulawesi Tenggara—bernama Angelyka. “Dabiloha” rencana rilis 20 Agustus ini secara digital. “Semoga lagu ini bisa membantu, memberikan daya tarik lagi, bagi sektor pariwisata. Sekarang ini kan semuanya serba lesu, susah. Tapi kita tetap harus berjuang, gimana caranya untuk saling memberi semangat,” imbuh Stanly.