Baim Wong Vs Kakek Suhud, Begini Kata Psikolog Soal Konten Berbagi di Medsos
TABLOIDBINTANG.COM - Kasus yang terjadi antara artis Baim Wong dan Kakek Suhud sedang viral dan ramai diperbincangkan netizen. Banyak kalangan buka pendapat, mengungkapkan pro dan kontra. Tak sedikit yang menyayangkan sikap Baim Wong.
Salah satunya artis Nikita Mirzani. Dia memberikan tanggapan pedas dengan mengatakan kesal terhadap perilaku Baim Wong yang terkesan mendiskriminasi orang-orang berkekurangan seperti Kakek Suhud.
Dia pun berharap agar kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi para kreator konten untuk lebih bijak dalam membuat konten. Terlebih lagi jika sudah menyangkut urusan bantuan kemanusiaan.
Nikita Mirzani menyebut, kejadian tersebut sebagai YouTuber agar tidak mendiskriminasi orang-orang miskin yang tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi sampai memperolok seperti tersebut.
Dia sendiri pun merasa tidak setuju dengan konten bagi-bagi bantuan uang seperti yang dilakukan oleh Baim Wong. Dalam video unggahannya tersebut, Nikita Mirzani mengajarkan para pengikutnya untuk tak terbawa dengan kebaikan orang-orang demi sebuah konten.
Di sisi lain, Baim Wong sempat membuat konfirmasi terkait sikapnya tersebut. Dia menjelaskan bahwa ketika itu Kakek Suhud mengikutinya menggunakan motor dan sempat berteriak minta uang, yang dinilai Baim tak sopan. Apalagi, lanjut dia, sikap Kakek Suhud membahayakan dirinya yang ketika itu juga berkendara dengan motor.
Usai viral di media sosial, Kakek Suhud akhirnya turut buka suara. Kepada Nikita Mirzani, dia mengaku heran dengan sikap Baim Wong yang kelihatan baik di depan kamera, sedangkan aslinya ternyata sangat berbeda.
Padahal ketika itu, dia bermaksud menawarkan barang dagangannya berupa buku kepada Baim Wong. Setelah kejadian dimarahi Baim Wong di pinggir jalan karena dianggap mengemis, Kakek Suhud mengaku sempat ingin berhenti berjualan buku.
Setelah dunia maya heboh, dan netizen ramai menyayangkan sikapnya, Baim Wong akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf itu dituliskan Baim secara terbuka di akun Instagram-nya untuk kakek Suhud.
Baim Wong membagikan foto sedang mencium putra keduanya, Kenzo Eldrago Wong, yang baru lahir. Sementara itu di kolom caption dia menuliskan permintaan maafnya dengan setulus hati.
Menilik konten kemanusiaan
Konten kemanusiaan yang menonjolkan bantuan bagi warga tak mampu kini sering dilakukan oleh banyak YouTuber, termasuk para artis. Terlebih lagi, kondisi perekonomian semasa pandemi semakin terpuruk sehingga meningkatkan jumlah kemiskinan di Tanah Air.
Pada 15 Juli 2021, BPS merilis laporan bahwa pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk Indonesia berstatus miskin. Tingkat kemiskinan Maret 2021 ini sedikit turun dari September 2020 namun masih lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi pada September 2019
Namun sebenarnya, apakah konten kemanusiaan yang menonjolkan kemiskinan tersebut mampu memberikan inspirasi bagi sesama? Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi mengatakan sebenarnya konten berbagi bisa memberikan inspirasi.
Hal tersebut, lanjut dia, baik karena saat ini terdapat fenomena oknum pejabat yang seharusnya memberi dan berbagi ke masyarakat malah tega mengambil hak rakyat. Masyarakat pun membuat konten seperti itu untuk menyadarkan semua orang bahwa sesama manusia harus saling berbagi.
Dia mengatakan, jika konten berbagi kepada sesama akan lebih mudah diterima dan masuk ke hati masyarakat. Sebab, masyarakat Indonesia sangat sensitif jika melihat kesedihan di depan mata. Pada dasarnya karakter masyarakat Indonesia murah hati dan senang berbagi.
Secara psikologis, menurutnya, konten berbagi tersebut memberikan dampak positif. Konten yang memperlihatkan perilaku altruisme atau sikap memperhatikan orang lain, lebih banyak memberi dampak positif karena dengan melihat konten itu kebanyakan orang akan terenyuh, sedih dan berempati.
Dia melanjutkan, konten tersebut dapat menggugah orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dan mungkin ada orang yang belum melihat bahwa banyak orang di luar sana yang kurang beruntung.
Sementara itu, mengomentari soal komentar warganet yang “nyinyir” terhadap konten berbagi, Mei menyebut bahwa bisa jadi orang tersebut memang memiliki persepsi yang berbeda.
Bisa jadi, kata Mei, karena orang yang bersangkutan tersebut tidak paham alias berbeda persepsi atau pernah terluka. Jadi maklumi saja dan fokus pada niat dan tujuan baiknya, lanjutnya.
Dia pun mengimbau jika masyarakat ingin membuat konten berbagi kepada sesama, lakukanlah dengan hati yang tulus serta fokus pada niat yang baik.
Di sisi lain, kepada netizen dia menyarankan untuk belajar melihat hal baik dan positif dari konten yang dilihat. Jika tidak suka atau tidak setuju, lanjutnya, minimal tidak memberikan kebencian atau berkomentar negatif di dunia maya.