Prinsa Mandagie Bicara Tentang Cinta, Perjuangan, dan Pengendalian lewat OST Layangan Putus
TABLOIDBINTANG.COM - Saat ini, publik khususnya para kaum hawa lagi hangat-hangatnya membicarakan web series Layangan Putus produksi MD Entertainment yang tayang di WeTV. Web Series ini dibintangi oleh Reza Rahardian dan Putri Marino. Tapi kenapa series ini sukses menyedot perhatian publik adalah karena tema yang diangkat adalah teman perselingkuhan, yang diangkat dari kisah nyata.
Nggak hanya series-nya, kini salah satu original soundtrack-nya pun, “Sahabat Dulu”ikut membuat hati wanita tersentuh. Singel ini dilantunkan dengan melankolis oleh Prinsa Mandagie. Hari ini, Selasa (30/11) kebetulan Prinsa hadir di sesi LIVE Instagram Bincang Bintang bersama TabloidBintang, dan ngobrol-ngobrol seputar lagu ini. Ini adalah kali pertama Prinsa membawakan soundtrack dari sebuah series, lho. Katanya, cukup deg-degan.
“Deg-degan nya itu, lebih kepada, kira-kira nanti bisa diterima nggak ya, apakah pesan dari lagu ini akan sampai ke hati pendengar. Karena ini kan membawakan soundtrack dari sebuah series, ya, jadi juga harus merepresentasikan kisahnya,” ungkap penyanyi berusia 22 tahun asal Bandung ini.
Lewat lagu “Sahabat Dulu”, Prinsa melihat bahwa kita sebagai perempuan harus belajar untuk bisa meng-komunikasikan segala sesuatunya dengan pasangan, apalagi kalau ada masalah. KArena hubungan selalu tentang dua orang, bukan sendiri. “Jangan berasumsi sendiri, jangan berprasangka sendiri, komunikasikan. Kalau memang ada yang salah, biar bisa diperbaiki,”ucapnya. Prinsa menggambarkan “Sahabat Dulu”dalam tiga kata yang simpel untuk para penikmat music, juga penikmat series-nya. “Sahabat Dulu itu buat aku, Cinta, Perjuangan, dan Pengendalian Diri,”ujarnya.
Cinta, sudah pasti, lagu ini bertutur tentang cinta. Cinta yang tadinya ada, kemudian memudar tanpa penjelasan. Perjuangan, bahwa setiap hubungan sesungguhnya harus diperjuangakan dahulu, tapi kemudian tetapkan batasannya. Sampai dimana kamu kan berjuang? Karena wanita, juga berhak menghargai dirinya sendiri. Lalu, pengendalian diri, kita harus mau belajar dan memahami, sebelum memutuskan sesuatu, sebelum marah-marah atau main hakim sendiri pada pasangan.