Mario Kahitna "Dijodohkan" Yuke Dewa 19 dengan Eileen Panjaitan
TABLOIDBINTANG.COM - Mario Ginanjar vokalis Kahitna tengah menjalani hasil perjodohan basis Dewa 19 Yuke Sampurna. Oleh Yuke yang bertindak sebagai produser, Mario dikenalkan dengan penyanyi belia berbakat Eileen Pandjaitan atau akrab disapa Ei. Mereka kemudian berkolaborasi untuk lagu "May, Halfway".
"Yang mengenalkan kami itu om Yuke dari Dewa. Enggak banyak yang tahu om Yuke itu adalah om kandung aku. Dia adik kandung dari ibu aku. Ketika dia memperkenalkan lagu Ei, aku bilang, 'Wah ketemu dulu, deh, chemistry-nya gimana.'," cerita Mario ditemui dalam acara konferensi Pers peluncuran single "May, Halfway" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/12).
Pertemuan pertama Mario dan Ei terjadi di Wilson's Lane Jakarta. Dari perbincangan itu, Mario mengaku menemukan banyak kesamaan dengan Ei sebagai penampil, musisi, dan penyanyi. "Ketika itu kita langsung klik ya," aku Mario.
Kesan pertama Mario melihat Ei, tidak hanya terkesan dengan musikalitasnya yang dianggap luar biasa di usia yang masih belia, juga memuji matanya yang disebut merdu. "Mau bilang mata jutek, tapi mata merdu aja, deh. Karena pertama kenal kan pakai masker, yang aku lihat pertama mata dia. Ternyata pas ngomong dan nyanyi merdu," puji Mario.
Ei mengaku gugup saat dipertemukan dengan Mario untuk pertama kali. Tak banyak kata dari Ei mendeskripsikan Mario, selain cool dan bersuara bagus. Akhirnya kerja sama mereka berhasil diwujudkan dalam lagu "May, Halfway" yang berlirik bahasa Inggris.
"Kenapa aku mau berduet sama Ei, ada 3 alasan. Pertama dia berbakat, kedua dia jujur, ketiga ini tantangan buat saya karena menyanyikan lagu seperti ini (berbahasa Inggris) - walaupun aku suka banget tiap hari dengarin - tapi untuk di rekaman baru pertama kali," jelas Mario.
Bagi Ei, ini single kedua. Sebelumnya, tahun 2020 ia merilis debut single berjudul "Losing Game". Kedua lagu tersebut merupakan karyanya sendiri, yang dimainkan dengan iringan piano. Tidak menutup kemungkinan, mahasiswi jurusan Sound Engineering di salah satu Universitas di Jakarta mencipta lagu berlirik bahasa Indonesia.