Ndarboy Genk Rilis Album Cidro Asmoro, Mengobati Kegelisahan Mendung Tanpo Udan
TABLOIDBINTANG.COM - Helarius Daru Indrajaya atau Ndarboy Genk populer berkat meng-cover lagu “Mendung Tanpo Udan” yang diciptakan Muhammad Kukuh Prasetya alias Kukuh Prasetya Kudamai. Lagu tersebut viral setelah masuk platform TikTok, bahkan menjadi trending dengan joget kreasi netizen.
Namun dibalik kepopulerannya, Ndarboy Genk mengaku senang sekaligus memiliki rasa kekhawatiran. Ia takut tidak bisa menpertahankan karyanya diterima masyarakat Indonesia.
"Soal Mendung Tanpo Udan itu aku senang sekaligus gelisah. Gelisah karena aku pikir, apa yang harus aku buat dan kasih lagi setelah ini," ungkap Ndarboy Genk saat merilis album terbaru Cidro Asmoro secara virtual, akhir pekan kemarin.
Kekhawatiran tersebut perlahan mulai sirna setelah ia memberanikan diri mengeluarkan karya baru lewat album Cidro Asmoro. Album tersebut juga sebagai pembuktian Ndarboy Genk bahwa musisi bisa terkenal tanpa adanya sensasi.
"Dan akhirnya ya ini saya buat album ini juga yang menguatkan saya sampai akhirnya buat ini, berani mencoba. Ini sebetulnya pembuktian saya dan juga awal buat saya belajar lagi. Trigger teman-teman untuk 'ini lo seniman dan musisi tidak dipandang dari membuat apa, gimmick atau goyangan viral tapi kita bisa juga berkarya lewat ide'," terang Ndarboy Genk.
Album berisi 10 lagu ciptaan Ndarboy Genk diambil berdasar pengalaman hidupnya. Karya tersebut sudah dua tahun dibuatnya dan sengaja dikeluarkan dalam bentuk album.
"Tajuknya ini Cidro Asmoro, saya menulis album ini sejak dua tahun lalu, dari kisah masa lalu saya. Ini jadi 10 lagu dan ini saya kemas dalam satu album. Lagu ini ciptaan saya yang belum pernah dirilis," terang Ndarboy Genk.
Ndarboy pun memiliki tujuan mengapa sampai akhirnya merilis lagu dan album ini. Ia mengatakan ingin dangdut enak dipandang semua kalangan.
"Aku merilis album ini dengan tujuan agar dangdut enak dipandang, tidak dipandang sebelah mata. Ndarboy ingin mempersembahkan yang terbaik, kita ingin produseri ini sendiri tanpa label, kita bisa lebih inti dan bersyukur dari Jogja bisa fenomenal," pungkas Ndarboy Genk.