James Franco Mengaku Pernah Berhubungan Badan dengan Murid di Sekolah Aktingnya
TABLOIDBINTANG.COM - Saat ini sedang marak-maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual. Tak pandang bulu, kejahatan tersebut dapat menimpa siapapun. Bahkan jarak usia pun tak jadi penghalang.
Pemain film This Is the End, James Franco, mengakui pernah melakukan hubungan seks dengan murid di sekolah aktingnya. Hal tersebut disampaikan saat diwawancarai oleh Jess Cagle.
James mengaku dirinya pernah tidur dengan siswanya bukan berarti ia tidur dengan siapapun. Meski begitu, dirinya mengaku bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan kesalahan.
“Dengar, aku akui aku memang tidur dengan siswa. Aku tidak tidur dengan siapapun, tetapi, selama mengajar, saya tidur dengan siswa dan itu salah,” Pengakuan James Franco.
Namun berbeda dari kasus pelecehan dan kekerasan seksual, apa yang dilakukan oleh James Franco adalah sesuatu yang memiliki consent, alias sama-sama suka dan setuju. James Franco juga mengaku bahwa dirinya sadar betul saat ia melakukan itu dengan siswanya. Kendati demikian, James sendiri tetap menyalahkan hal tersebut.
“Tapi seperti yang kukatakan, aku, itu bukan alasanku memulai sekolah (akting), bukan, aku bukan orang yang memilih orang-orang untuk berada di kelas. Jadi itu bukan rencana indukku. Tapi ya, ada beberapa contoh di mana, kalian tahu apa yang kulakukan dalam hal suka sama suka, dengan seorang siswa dan aku seharusnya tidak melakukannya.” Ungkapnya.
Mendengar pengakuannya bahwa hal yang dilakukannya atas dasar suka sama suka, namun ternyata ada yang tidak terima dengan suruhan James Franco dan instruktur lainnya yang diduga memaksa siswa-siswanya untuk bertelanjang saat audisi guna mendapatkan peran yang diinginkan.
Tentunya tidak semua siswa tersebut menerima. Mantan siswanya, Sarah Tither-Kaplan dan Toni Gaal mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Los Angeles County pada Oktober 2019 atas dugaan kasus tersebut.
Dengan terlibat dalam kasus “Perilaku tidak pantas dan seksual yang meluas terhadap siswa perempuan," James menciptakan "Lingkungan pelecehan dan eksploitasi seksual" di sekolah.
(Dewi Maharani)