Girlband DREAMSE7EN Bangga Usung Musik Dangdut sebagai Identitas

Ari Kurniawan | 28 Desember 2021 | 18:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Girlband DREAMSE7EN siap hadir mewarnai industri musik Tanah Air. Para personelnya resmi diperkenalkan ke publik pada 24 Desember 2021 lalu. Mereka adalah Keiko (Bekasi), Bunga (Kab. Bandug), Raisha (Tasikmalaya), Nabila (Samarinda), Kayla (Bandung), Putri (Balikpapan), dan Truly (Ambon).

Tujuh personel DREAMSE7EN datang dari berbagai kota di Indonesia, dengan rentang usia 15 hingga 21 tahun. Mereka dipersatukan dan dibina Foryoo Entertainment.

Berbeda dengan girlband lain yang mengusung musik pop, DREAMSE7EN membawa unsur dangdut dalam lagu mereka. Mereka memiliki visi membawa musik asli Indonesia itu ke kancah musik internasional. 

Dalam debutnya, DREAMSE7EN merilis single yang diberi judul "Makan Tuh Cinta". Executive Producer DREAMSE7EN, Adrian Zakhary menuturkan, awal mula membentuk girl band dangdut ini karena punya kegelisahan.

"Karena gini, kok bisa sih banyak musik dunia yang masuk ke Indonesia dan enggak cuma di Indonesia, tapi musik itu bisa diterima di dunia. Kita lihat yang paling nyata Kpop, diterima di Indonesia, tapi Amerika terima dia, Eropa terima dia," kata Adrian Zakhary, Jumat, selesai showcase di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Adrian lantas memilih dangdut sebagai genre musik Indonesia yang mudah diterima banyak orang. "Saya rasa yang paling banyak didengarkan orang dari Sabang sampai Merauke yaitu dangdut. Jadi semua orang dari berbagai kalangan semua dangdut. Indonesia kan multi culture, multi bahasa, tapi kok dangdut bisa diterima," tutur Adrian.

"Artinya, kalau kita lihat Indonesia dari riset musik, berarti kita punya chance untuk masuk ke dunia. Kenapa dangdut enggak kita offering. Kita ingin yang menikmati (dangdut) juga orang-orang luar negeri sana," sambungnya.

Adrian menambahkan, DREAMSE7EN ditargetkan untuk bisa menembus kancah internasional. "Misalkan DREAMSE7EN berhasil, maka akan ada banyak group band dangdut. Kita mengharapkan lagu-lagu bahasa Indonesia ini diterima oleh dunia," tandasnya. 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait