Tayang 17 Februari 2022, Film Kamu Tidak Sendiri Angkat Tema Kemanusiaan Saat Bencana Melanda
TABLOIDBINTANG.COM - Film Kamu Tidak Sendiri produksi MNC Pictures dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air pada 17 Februari 2022 mendatang. Film yang dibintangi Adinia Wirasti, Rio Dewanto dan Ganindra Bimo itu menggambarkan kondisi manusia yang berada dalam situasi terjepit saat bencana melanda.
Dikisahkan karakter Mira yang diperankan Adinia Wirasti, terjebak dalam sebuah lift usai gempa terjadi. Penggambaran emosi yang mengaduk-aduk penonton digambarkan Arwin T Wardhana sang sutradara, dengan detail.
Sisi kemanusiaan yang ditonjolkan dalam film Kamu Tidak Sendiri terasa kental dengan alur cerita yang mencekam.
"Film ini mengangkat lebih khusus kepada orang yang terdampak bencana, saya ambil satu sisi di situ. Semoga bisa banyak film seperti ini yang related dengan kehidupan manusia, tentunya dengan point of view yang berbeda-beda," ujar Arwin T Wardhana kepada wartawan di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan belum lama ini.
Dalam kondisi tidak menentu di sebuah bencana, bertahan hidup adalah sebuah pilihan yang pasti. Namun, pada dasarnya, manusia tidak bisa melakukannya sendiri. Perlu uluran tangan orang lain, bahkan orang tidak dikenal sekali pun.
"Cuma mau mengingatkan, sebagai manusia terkadang merasa bisa hidup sendiri, tapi sebenarnya kita semua perlu orang lain. Film ini juga hanya ingin mengingatkan, kita semua kadang suka lupa dengan keadaan sekitar kita, sibuk dengan kepentingan kita sendiri, padahal banyak di luar sana yang mungkin membutuhkan kita," ungkap Arwin T Wardhana.
Sisi empati juga ditonjolkan dari film yang lebih dari 80 persennya berlokasi di dalam lift tersebut. Perasaan kecemasan dan ketakutan yang digambarkan dari karakter Mira, menggambarkan situasi yang seringkali membuat korban bencana membutuhkan bantuan orang lain.
"Mungkin film ini bisa mengingatkan lagi, sebenarnya sifat alami manusia adalah saling tolong menolong," jelas Arwin T Wardhana.
Dalam film Kamu Tidak Sendiri tersebut, Arwin juga ingin memberikan apresiasi terhadap para relawan yang selalu ada dalam bencana yang terjadi.
"Ini memang lebih general, kehadiran relawan mengingatkan tentang sifat alami manusia. Ini bentuk penghargaan terhadap relawan, mengingatkan orang untuk menghargai relawan di bencana dengan caranya masing-masing," pungkas Arwin.