Cerita Putri DA4 Di Balik Lagunya yang Bernuansa India Banget
TABLOIDBINTANG.COM - Sudah mendengar dan menonton video klip dari single terbaru Putri Isnari jebolan DA4 yang berjudul “Berbisik”? Kali pertama mendengar musiknya, ah, sudah pasti bergumam, “India banget!” baik itu nada-nada, maupun cengkok pada intro lagu. Lalu gambar dan adegannya juga seperti drama-drama India. Tampak Putrid an Hari LIDA 2020 sebagai model video klip, berbalut busana tradisional India.
Putri memang penggemar lagu-lagu India, juga film-filmnya. Sejak tahun 2020 Putri juga konsisten meng-cover-kan lagu-lagu India yang hits. Jadi, kali ini, adalah impian Putri mengeluarkan lagu sendiri yang memang bernuansa India. “Aku pengin punya satu karya yang musiknya, semuanya berasa India. Karena selama ini kan aku hanya cover lagu India. Aku memang suka India. Aku juga pengin membuat India kembali lagi hadir di tengah-tengah kita. Ya, yang mungkin dulu pada suka nonton India, kini bisa bernostalgia lagi,” ungkap Putri.
Putri diam-diam mengaku penggemar beratnya Shah Rukh Khan. “Kenapa ya, suka? Ya, suka aja begitu ya. Karismanya. Film-filmnya bagus, aktingnya menyentuh. Pengin, sih, bisa ke India gitu ya, terus ketemu Shah Rukh Khan,” ucapnya. Sebegitu senangnya tuh Putri dengan lagu, film, maupun bintang India.
Sementara itu, kalau lagu “Berbisik” sendiri katanya, terinspirasi dari kisah pribadi Putri lho, di masa lalu. Tentang menanti cinta. “Jadi sebenarnya judulnya tadinya bukan Berbisik, tapi Menanti Cinta. Diubah, karena pada liriknya, banyak kata berbisik dan aku melihat jarang dipakai untuk judul lagu. Akhirnya, aku memutuskan judulnya, ‘Berbisik’,” bilang Putri.
Lagu ini tercipta, karena Putri bercerita ke penciptanya, yakni Wisnu Aji. “Betul, jadi lagu itu tercipta karena Putri bercerita ke pencipta lagunya itu, kak Wisnu Aji. Jadi sekitar tahun 2019 itu, sebenarnya ada orang dalam hidup Putri, punya pacar, Cuma Putri ada kagum sama orang lain juga. Sama yang lain. Dia sebenernya juga suka sama Putri, Cuma gengsi banget ngungkapin perasaannya. Kenapa sih, nggak ungkapin aja? Kapan sih, ngungkapinnya? Jadi, menanti …”