Platform Streaming Tiongkok Kompak Hapus Film-film Keanu Reeves, Ini Penyebabnya
TABLOIDBINTANG.COM - Sejumlah platform streaming Tiongkok, termasuk Tencent Video dan iQiyi, telah menghapus film dan konten video yang dibintangi aktor Kanada Keanu Reeves. Hal ini dilakukan setelah ia berpartisipasi dalam konser terkait Tibet yang diselenggarakan oleh organisasi nirlaba yang didirikan oleh Dalai Lama.
Dilansir Reuters film-film Reeves yang terkenal seperti franchise Matrix, John Wick serta Speed telah dihapus dari platform streaming tersebut. Reuters tidak mengungkap kapan persis ya film-film itu diturunkan.
The Los Angeles Times, yang pertama kali melaporkan penghapusan konten pada Kamis (24/3) mengatakan setidaknya 19 film Reeves telah ditarik dari Tencent Video. Sementara konten yang terkait dengan film Matrix dan beberapa karya Reeves lainnya masih dapat dicari di WeChat, layanan pesan di Tiongkok. Namun untuk pencarian nama Reeves dalam bahasa Inggris dan terjemahan bahasa Mandarinnya tidak membuahkan hasil.
iQiyi dan Tencent Holdings, perusahaan induk yang memiliki Tencent Video dan WeChat, tidak menanggapi permintaan komentar mengenai penghapusan film Keanu Reeves. Perwakilan Reeves juga demikian.
Pada akhir Januari, Reeves menerima kritik keras dari pengguna media sosial Tiongkok, beberapa di antaranya menyerukan memboikot film-filmnya, setelah terungkap bahwa ia berencana tampil dalam konser 3 Maret yang diselenggarakan oleh Tibet House US, sebuah organisasi nirlaba berbasis di New York yang didirikan atas permintaan Dalai Lama, pemimpin spiritual Buddhisme Tibet. Reeves kemudian ikut berpartisipasi dalam konser tersebut, yang diadakan secara virtual demi mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini sontak makin membuat publik Tiongkok meradang.
Pihak Beijing menuding Dalai Lama, yang diasingkan di negara tetangga India, mengobarkan separatisme di wilayah Tibet. Saat ini Beijing hanya mengakui Panchen Lama, yang diangkat oleh Partai Komunis Tiongkok, sebagai tokoh agama tertinggi di Tibet.
Tiongkok diketahui telah memerintah wilayah barat yang terpencil itu sejak 1951, setelah Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok masuk dan mengambil kendali di Tibet.